Liputan6.com, Medan - Korban selamat jatuhnya helikopter C-130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Fransiskus Subihardayan, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan. Warga Dusun Tegal Bojan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta itu dibawa untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf mengatakan, sebenarnya saat ini kondisi Fransiskus sudah lebih baik setelah dirawat di Puskesmas Onan Runggu, Samosir, dan rumah sakit umum daerah setempat
"Kondisi korban sudah mendingan setelah ditemukan. Korban kita bawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan lebih intensif," ucap Helfi di Medan, Kamis (15/10/2015).
Fransiskus dibawa lewat jalur darat dan didampingi anggota Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Dokkes Polda Sumut dr Romy. "Sekarang dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara," jelas Helfi.
Fransiskus atau Frans ditemukan Tim SAR dalam kondisi lemas setelah hampir 3 hari terombang-ambing di perairan Danau Toba pada Selasa 13 Oktober 2015 sekitar pukul 13.00 WIB.
Helikopter yang seharusnya membawa mereka ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, jatuh di Danau Toba 10 menit setelah terbang dari kawasan Sihotang, Samosir, usai mengantar penumpang yang menyewa heli itu dengan selamat.
Helikopter EC 130 B4 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta hilang kontak pada Minggu 11 Oktober 2015 sekitar pukul 11.33 WIB saat menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Helikopter itu hilang kontak setelah terbang dari Siparmahan atau Pantai Barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar. Belakangan diketahui helikopter itu jatuh di Danau Toba.
Helikopter dengan register PK-BKA tersebut dipiloti Teguh Muyatno dengan teknisi Hari Purwantono. Di dalam helikopter itu juga ada 3 penumpang yaitu Nurhayanti, Gianto, dan Frans. (Ans/Sun)