Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) diisukan akan masuk Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Isu ini menguat lantaran sikap partai pimpinan Zulkifli Hasan itu semakin menunjukkan dukungan kepada pemerintah. Salah satu contohnya, PAN menolak revisi UU KPK sesuai dengan pemerintah.
Terkait hal itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mempermasalahkan jatahnya dalam kabinet dikurangi. Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, selama itu untuk memperkuat stabilitas pemerintahan, partainya akan mendukung.
"Sejak dulu PDIP selalu mendukung untuk kebaikan bangsa dan negara, untuk manfaat Pemerintah dan DPR mempercepat pembangunan. Kita memberikan dukungan," ujar Hasto dalam acara silahturahmi pimpinan partai politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Menurut dia, pada situasi sekarang, pemerintah harus serius menghadapi masalah di segala sektor dan itu tidak ringan. Salah satu caranya dengan stabilitas politik.
"Kita sekarang memerlukan stabilitas politik Indonesia. Ini mendorong berbagai kebangkitan. Ini yang seharusnya diberikan dukungan," tegas Hasto.
Dia pun menuturkan, dengan sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang tegas mendukung pemerintah sudah sangat jelas diperlihatkan.
"Sebenarnya dukungan dari PAN secara politik dengan Bapak Zulkifli Hasan sudah direpresentasikan lewat dukungan dari DPR. Pembahasan APBN itu tampak dari PAN sudah memperlihatkannya," tegas Hasto.
Namun, dia menyerahkan sepenuhnya reshuffle (perombakan) kabinet kepada Presiden Jokowi.
"Kalau reshuffle kami memang tidak pernah mau campur tangan. Presiden bisa ambil putusan terbaik. Asal jangan mengorbankan kepentingan yang lain. Kalau reshuffle yang matang akan menguatkan konsolidasi pemerintah dan DPR," pungkas Hasto. (Bob/Sss)
PAN Diisukan Masuk Kabinet, PDIP Tidak Masalah
Selama itu untuk memperkuat stabilitas pemerintahan, PDIP akan mendukung.
Advertisement