Liputan6.com, Nunukan - Kabut asap yang semakin pekat melanda wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak 2 hari terakhir membuat warga setempat panik.
Seorang ibu rumah tangga bernama Yunita menyatakan, kabut asap yang melanda daerah itu makin pekat sehingga kondisi cuaca mengalami perubahan secara signifikan, akibat udara yang terasa pedas saat dihirup.
Kondisi ini tentunya rawan menyebabkan penyakit bagi warga yang fisiknya kurang kuat seperti penyakit pernapasan, terutama bagi anak-anak sehingga membutuhkan kewaspadaan yang ekstra.
Advertisement
"Kabut asap ini makin tebal. Kemudian udara yang kita isap terasa pedas masuk di paru-paru, maka sangat rawan menyebabkan penyakit terutama bagi anak-anak," ujar ibu rumah tangga yang berdomisili di sekitar Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Minggu 18 Oktober 2015.
Untuk antisipasi agar dirinya dan anak-anaknya tidak mengalami sakit akibat kabut asap yang semakin pekat itu, dia mencari masker untuk dikenakan sebagai langkah awal meminimalisir penyakit yang bakal dialaminya.
Pantauan Minggu petang, di Jalan Angkasa dan Jalan Pelabuhan Baru hingga Jalan TVRI, aktivitas masyarakat di Nunukan mengalami penurunan akibat kabut asap yang semakin pekat. Sementara pengedara mulai menggunakan masker dengan jarak pandang diperkirakan kurang dari 100 meter. (Ant/Ado/Nda)