Sukses

Kronologi Penemuan 9 Korban Tragedi Gunung Lawu

Korban pertama yang berhasil dievakuasi Eko Nurhadi, warga Ngawi, Jawa Timur. Saat ditemukan kondisinya terkena luka bakar hingga 50%.

Liputan6.com, Semarang - 9 Pendaki yang terjebak kebakaran hutan di Gunung Lawu sudah berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. 7 Di antara para pendaki itu meninggal akibat luka bakar serius.  

Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Jawa Tengah Zulhalwary Agustianto mengatakan, proses evakuasi berlangsung sejak Minggu 18 Oktober 2015 siang kemarin hingga Senin pagi.

Korban pertama yang berhasil dievakuasi adalah Eko Nurhadi, warga Ngawi, Jawa Timur. Saat ditemukan kondisinya terkena luka bakar hingga 50%.

"Ia bisa turun setelah minta tolong pada rekan pendaki Maisuri Salim," kata Zulhalwary kepada Liputan6.com, Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/10/2015).

Zulhalwari menceritakan kronologi evakuasi para korban kebakaran di gunung yang diapit Kabupaten Karanganyar dan Magetan ini. Korban kedua, Evi ditemukan dalam kondisi kritis akibat luka bakar 80%. Dia berasal dari Desa Beran, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Setelah Evi, menyusul laki-laki tak dikenal dengan kondisi lebih kritis, akibat luka bakar 90%. Dia meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Magetan.

"Kemudian sekitar pukul 20.40 semalam, kembali terevakuasi 2 lagi yang belum dikenal identitasnya, jenis kelamin laki-laki dalam keadaan meninggal dunia. Dan pukul 23.45 semalam ada lagi korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, juga tanpa identitas. Para korban semua dibawa ke Rumah Sakit Magetan," papar dia.

Menurut Zulhalwari, upaya pencarian dan penyelamatan korban terus dilanjutkan hingga sekitar pukul 00.15, dan tim SAR menemukan lagi 1 korban tanpa identitas, berjenis kelamin perempuan, dalam kondisi meninggal dunia.

Pada Senin pagi tadi, lanjut Zulhalwari, tim menemukan lagi perempuan tanpa identitas sekitar pukul 08.55 dalam kondisi meninggal dunia.

"Kemudian korban terakhir kami temukan pukul 09.34 berjenis kelamin laki-laki dan kami belum mendapatkan identitasnya. Korban ini dalam kondisi meninggal dunia juga," pungkas Zulhalwari.

Sementara, berdasarkan penuturan aktivis lingkungan yang berada di kaki gunung, kebakaran di Lawu mulai sejak Minggu 18 Oktober pagi.

"Api mulai terlihat pukul 07.30 kemarin di antara pos III ke atas. Saat itu tentu api belum membesar," kata Jarot, aktivis Pelestarian Hutan Anak Gunung Lawu kepada Liputan6.com, melalui ponselnya.

Namun, karena sedang sibuk membantu pemadaman dan evakuasi korban, Jarot belum bersedia menceritakan detail mengenai tragedi Gunung Lawu yang memakan korban ini. (Rmn/Mvi)