Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan prihatin dengan aksi anarki yang dilakukan para remaja saat final Piala Presiden kemarin, Minggu 18 Oktober 2015.
Keprihatinan itu muncul karena Anies melihat tindak kekerasan yang dilakukan pelajar merupakan cerminan didikan di lingkungan terdekatnya.
Baca Juga
"Anak itu tumbuh adalah hasil didikan di rumah dan sekolah lingkungan," kata Anies di kantornya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (19/10/2015).
Advertisement
Karena itu, dia mengatakan harus ada tindakan nyata untuk mencegah tindak kekerasan yang dilakukan pelajar di masa depan. Anies pun berharap tantangan ini bisa menjadi tugas dari semua pihak bukan cuma pemerintah saja.
"Itulah potret kita jadi kita mau bereskan sama-sama. Kita ingin semua anak-anak kita tak melakukan kekerasan," kata dia.
Meski demikian, untuk para perusuh yang tertangkap di Final Piala Presiden, Anies meminta agar polisi tidak melepaskan begitu saja. Harus ada sanksi yang dapat membuat jera pelaku kerusuhan yang mayoritas adalah anak sekolah ini.
"Semua yang sifatnya pelanggaran diproses saja," kata dia. (Nil/Yus)