Liputan6.com, Jakarta Kepala Polisi Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, harusnya suporter fanatik tim Persib dan Persija bisa mengambil hikmah pertemuan yang digelar para pimpinannya jelang laga final Piala Presiden 2015, yang mempertemukan Persib versus Sriwijaya. Terlebih pertemuan kemarin juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Badrodin mengatakan, pertemuan itu bisa menjadi momentum munculnya rasa persaudaraan dan perdamaian. Sebab, permusuhan antar Jakmania dan Bobotoh bukanlah hal yang baik untuk dipelihara. Sebaliknya, pertemuan itu harusnya bisa menjadi pesan damai.
"Ketidakharmonisan Jakmania dan Bobotoh ini, dengan momentum yang kemarin harusnya dimanfaatkan. Tidak mungkin persoalan seperti itu dipelihara. Momentum ini dimanfaatkan untuk mendamaikan. Kemarin sudah ada antara pimpinan Jakmania dan Bobotoh," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Advertisement
Untuk itu kepolisian, kata Badrodin, tidak ragu-ragu lagi mengambil tindakan tegas jika masih ada suporter dari kedua kubu yang bertindak anarkis maupun mencoba memprovokasi.
"Kalau masih ada yang tidak mau (damai) dan mengganggu, ya ditindak. Ya proses hukumlah. Kalau untuk anak di bawah umur ada perbedaan perlakuan," ujar Badrodin.
Sebanyak 1.191 orang diduga sebagai biang kerusuhan di final Piala Presiden 2015, berhasil diamankan kepolisian Polda Metro Jaya. Kebanyakan mereka masih di bawah umur. Polisi pun memulangkan mereka dengan memanggil orang tua remaja tersebut. Tak sampai di situ, setelah didata, polisi berencana mengirimkan surat ke sekolah masing-masing remaja yang sempat digelandang ke Mapolda Metro. (Nil)