Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang anggota TNIÂ di Riau, berinisial LD diduga terlibat perampokan bersenjata api di Kabupaten Kampar, Riau. Oknum berpangkat Prajurit Kepala (Praka) itu berkomplot dengan 8 pria lainnya dan menembak korbannya sewaktu beraksi.
"Ada oknum TNI aktif yang terlibat kasus pencurian dengan kekerasan di Kampar. 5 orang komplotannya sudah ditangkap. Sementara oknum TNI ini sudah dikordinasikan ke Denpom TNI untuk diproses," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Rifaai Sinambela, kepada wartawan, Senin (19/10/2015) petang.
Sebelumnya, Polda Riau mengamankan 5 orang komplotan oknum TNI AD di beberapa lokasi berbeda. Sebelum ditangkap, mereka sempat bersembunyi di Sumatera Barat.
"Kelimanya berinisial, HR alias Pak de, JS alias Opung, BP alias Bambang, AR alias Eri dan R alias Ramli. OP, dan Pak De diamankan di Pekanbaru, di Terminal AKAP. Sementara yang 3 lagi diamankan di sekitar TKP, Gunung Sahilan, Minggu lalu," ungkap Sinambela.
Dari tangan kelima pelaku petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa gelang emas, sejumlah selongsong peluru AK 47, golok dan 2 unit telepon genggam.
"Masih ada 4 orang lagi yang buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Di antara mereka 1 orang disebut sebagai eksekutor, atau yang biasa meletuskan senjata api ke para korbannya," sebut Sinambela.
Menurut Sinambela, uang hasil rampok dihabiskan para tersangka untuk berbagai keperluan pribadi. "TF lari ke Sumsel, sudah dilakukan pengejaran oleh anggota kita," tegas dia.
Sinambela menjelaskan, para tersangka pernah merampok warga Kampar bernama Habib dengan kerugian Rp 195 juta. Korban ditembak pada bagian kaki. Korban lainnya adalah Arman yang ditembak di bagian paha dengan kerugian Rp 80 juta.
"Terakhir merampok korban bernama Liswanto dan Basuki yang mengalami luka tembak di paha, dengan kerugian Rp 70 Juta," pungkas Sinambela. (Ron/Yus)
Anggota TNI di Riau Jadi Gembong Rampok Bersenjata Api
Anggota TNI berpangkat Prajurit Kepala (Praka) itu berkomplot dengan 8 pria lainnya dan menembak korbannya sewaktu beraksi.
Advertisement