Liputan6.com, Jambi - Demonstrasi mahasiswa di Jambi soal evaluasi 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK berlangsung ricuh. Sejumlah mahasiswa dilarikan ke rumah sakit usai bentrok dengan aparat.
Massa mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Selasa siang (20/10/2015) sekitar pukul 10.00 WIB menggelar aksi long march dari Simpang Empat BI, Telanaipura, Kota Jambi menuju Kantor Gubernur Jambi yang berjarak sekitar 2 kilometer.
Di depan pintu utama Kantor Gubernur Jambi, massa berorasi mengkritisi sejumlah [kebijakan Presiden Jokowi](/2338900 "") yang dinilai tidak menyentuh masyarakat. Massa juga mendesak agar bertemu langsung Pejabat Gubernur Jambi, Irman. Karena tak kunjung ada yang menemui, massa memaksa ingin menyegel pintu utama kantor gubernur.
Advertisement
Upaya penyegelan langsung dihalangi aparat Satpol-PP dan polisi yang berjaga. Akibatnya massa dan polisi saling dorong dan berujung bentrokan. Sempat terjadi adu pukul, bahkan sejumlah mahasiswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di bagian kepala.
Zainur Rizal, seorang koordinator aksi mengatakan, 4 rekannya mengalami luka di bagian kepala. Sementara 1 demonstran wanita pingsan saat kericuhan terjadi.
"Negara apa ini, menyampaikan aspirasi kok dianggap kejahatan," cetus Zainur.
Ia menyatakan tetap akan melanjutkan aksi demonstrasi bersama mahasiswa lainnya. "Kami menolak dibubarkan, aksi akan tetap kami lanjutkan," teriak Zainur.
Sejumlah aksi mahasiswa juga digelar di beberapa kabupaten/kota di [Jambi](/2340540 ""). Seperti di Kabupaten Tebo, Bungo dan Tanjung Jabung Barat. Aksi tersebut sebagai bentuk evaluasi setahun pemerintahan Jokowi-JK. (Ndy/Sss)