Liputan6.com, Jambi - Sudah 3 bulan kabut asap tak kunjung hilang di Jambi. Berbagai cara dilakukan warga agar selamat dari gangguan asap, tak terkecuali sekolah di daerah itu. Stok obat-obatan di sekolah ditambah untuk antisipasi.
"Di setiap sekolah ada Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Pemkot Jambi sudah mengintruksikan seluruh sekolah menambah stok obat-obatan, untuk antisipasi apabila ada siswa yang sakit karena asap," ujar Juru Bicara Pemkot Jambi Abu Bakar di Jambi, Kamis (22/10/2015).
Menurut dia, Walikota Jambi Syarif Fasha sudah menekankan agar mengedepankan kesehatan siswa. Pemkot Jambi juga rutin berkoordinasi melakukan pemantauan kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Jika ISPU meningkat, maka akan secepatnya diumumkan ke seluruh sekolah agar memulangkan siswanya lebih awal.
Advertisement
"Pengumuman ini juga kita gandeng dengan seluruh media lokal agar cepat diketahui seluruh warga, tak hanya sekolah saja," kata Abu Bakar.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 9 Kota Jambi, Boy Surau mengatakan, sesuai instruksi Pemkot Jambi, pihaknya sudah menyediakan berbagai jenis obat-obatan.
"Semua sudah tersedia di UKS, memang sejak 3 bulan terakhir ini, beberapa kali siswa kami menderita batuk, pusing, dan flu," ujar Boy.
Menurut dia, obat-obatan yang disediakan itu hanya jenis obat umum dan generik. Fungsinya sebagai antisipasi dini saja. "Jika penyakit siswa tak kunjung membaik, kita sarankan orangtua memeriksakan ke dokter," ujar dia lagi.
Pekatnya kabut asap di Jambi mengundang simpati sejumlah kelompok masyarakat. Salah satunya adalah Koalisi Jambi Peduli Asap. Gabungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan ini sejak beberapa hari terakhir telah mendirikan tenda di depan Kantor Gubernur Jambi sebagai posko berobat gratis bagi warga yang menderita sakit akibat kabut asap.
"Kami melakukan ini atas inìsiatif dan rasa empati kami dengan penderitaan warga Jambi akibat kabut asap yang sudah sangat memprihatinkan. Kami akan bekerjasama dengan para dokter yang ada untuk memberikan pelayanan berobat gratis," kata Ferry selaku Direktur Perkumpulan Hijau yang tergabung dalam Koalisi Jambi Peduli Asap.
Sebelumnya, koalisi ini juga telah mengirim dokter untuk membantu warga di sekitar kawasan hutan dan lahan yang terbakar, yakni di Desa Arang Arang, Kabupaten Muarojambi. (Nil/Sun)