Sukses


Hidayat Nur Wahid: Reshuffle 2 Kali Setahun Bisa Bikin Gaduh

Menurut Hidayat, kemarin saja Menko Maritim dan Menteri Perdagangan belum hafal namanya, sekarang sudah diganti lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, reshuffle menteri sepenuhnya menjadi hak presiden, namun apa yang menjadi putusan Presiden nanti, sebaiknya masyarakat tidak menyalahkan menteri yang terkena dampak reshuffle.

"Apapun keputusannya, sebaiknya presiden tidak salahkan. Siapapun yang diputuskan jadi menteri itulah keputusan yang terbaik. Intinya menteri yang baru harus menunjang kerjanya Presiden," ujar Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Dia berpandangan, jika Presiden melakukan reshuffle jilid II di tahun ini, akan menyebabkan pandangan yang kurang baik dari masyarakat dan menimbulkan kegaduhan dalam pemerintahan.

"Bisa jadi masyarakat akan aneh melihatnya jika dalam setahun dua kali reshuffle. Kemarin saja Menko Maritim belum hafal, sekarang sudah diganti lagi, bikin gaduh," pungkas Hidayat

Belum genap setahun Pemerintahannya, Jokowi merombak Kabinet Kerja. Ada 5 menteri dan 1 Seskab yang diganti pada awal Agustus 2015. Kini genap setahun Jokowi-JK, reshuffle kabinet jilid II membayangi para menteri. (Dms/Sun)