Sukses

Jambi Siapkan Skenario Khusus Evakusi Korban Asap

Gubernur Jambi Irman mengatakan, langkah-langkah penyelamatan warga dari asap akan disusun Dansatgas Karhutla.

Liputan6.com, Jambi - Pejabat Gubernur Jambi Irman menyatakan, tengah menyiapkan skenario evakuasi warga korban kabut asap. Salah satunya adalah menyiapkan ruangan khusus bebas asap.

"Langkah evakuasi ini menindaklanjuti instruksi presiden dari hasil rapat bersama membahas kabut asap," ujar Irman di Jambi, Sabtu (24/10/2015).

Menurut Irman, dari rapat bersama itu, yang paling mendesak adalah penanganan warga terdampak kabut asap. Evakuasi warga dilakukan apabila sangat diperlukan supaya perlindungan kepada masyarakat bisa maksimal.

Langkah evakuasi, kata Irman, akan terlebih dahulu dibahas bersama bupati dan wali kota se-Provinsi Jambi pada Selasa 27 Oktober 2015. "Setelah itu seluruh pemangku kepentingan langsung action," kata dia.

Irman mengatakan, langkah-langkah penyelamatan warga dari asap akan disusun Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi yakni Danrem dan Kapolda. Skenarionya adalah menyiapkan ruangan khusus dengan udara bersih dan mengarahkan warga untuk berdiam sementara waktu.

Ruangan khusus tersebut seperti rumah singgah, puskesmas, dan posko serta ditambah pelayanan mobile. Jika saat itu kondisi ISPU berbahaya maka warga diarahkan ke tempat yang disediakan.

Evakuasi juga akan diutamakan bagi warga yang rentan terdampak asap. Di antaranya seperti bayi, balita, lansia, dan ibu hamil. Segala macam keperluan obat-obatan termasuk ruangan bermain anak-anak pun disediakan di tempat evakuasi.

Irman menjelaskan, evakuasi warga terdampak asap ada 2 kategori, yakni evakuasi ringan dan berat. Evakuasi ringan adalah dengan memanfaatkan layanan kesehatan mobile. Sementara evakuasi berat atau pada kondisi udara sangat berbahaya, maka warga akan dilarikan ke ruangan khusus yang lengkapi AC dan oksigen.

Sementara itu, Dansatgas Karhutla Jambi sekaligus Danrem 042/Garuda Putih, Kol (Inf) Makmur mengatakan, langkah awal evakuasi adalah dengan menyiapkan satu ruangan yang dilengkapi AC, pembersih udara dan oksigen.

"Nah rencana ini yang akan kita bicarakan dengan wali kota dan bupati. Jadi kita minta mereka menyiapkan sarana itu," ujar Makmur.

Menurut dia, jika di suatu desa udaranya dalam kondisi berbahaya. Warga yang rentan akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus selama 2-3 jam untuk menghirup udara segar. Jika kondisi membaik, maka warga yang rentan diizinkan keluar kembali. Langkah itu, kata Makmur, merupakan upaya preventif.

Selain itu, ada tindakan penanganan mobile, di mana semua ambulans digerakkan ke desa-desa. Warga yang terdampak kabut asap langsung ditangani.

Makmur menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada upaya evakuasi warga korban kabut asap Jambi ke luar daerah. Bahkan, bisa saja didatangkan bantuan kapal perang untuk evakuasi warga yang memang membutuhkan udara sehat. (Tnt/Mvi)*