Sukses

Walikota Jambi Rela Rumah Dinas Jadi Penampungan Korban Asap

Hotel di daerah tersebut juga diminta bersiap menjadi lokasi evakuasi korban kabut asap.

Liputan6.com, Jambi - Presiden Jokowi baru saja menginstruksikan evakuasi terhadap warga korban kabut asap. Wali Kota Jambi Syarif Fasha langsung bergerak menyiapkan rumah dinasnya sebagai tempat penampungan warga terdampak kabut asap.

Apalagi berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi, hingga Oktober 2015 penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Provinsi Jambi tercatat 90 ribu orang lebih.

"Saya akui paling banyak penderita ISPA ada di Kota Jambi. Menindaklanjuti intruksi Presiden, kita siapkan aula rumah dinas dan rumah dinas saya," ujar Wali Kota Fasha di Jambi, Sabtu (24/10/2015).

Tak hanya rumah dinas, Fasha menyatakan akan menginstruksikan sejumlah hotel yang ada di Kota Jambi bersiap menjadi tempat evakuasi warga korban asap. Ini dilakukan apabila situasi kabut asap makin parah.

"Yang jelas kita siap dan akan kita kerahkan seluruh sumber daya yang ada," tutur dia.

Fasha mengatakan, khusus rumah sakit yang ada di Kota Jambi juga sudah diinstruksikan agar menyiapkan ruangan khusus untuk korban kabut asap.

Pejabat Gubernur Jambi Irman sebelumnya menyatakan, akan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mengevakuasi korban asap. Pada proses itu, pihaknya mempersiapkan sejumlah skenario evakuasi. Mulai dari mempersiapkan ruangan khusus bebas asap lengkap dengan pendingin udara ke seluruh wilayah terdampak asap.

"Selasa pekan depan akan kita bahas dengan seluruh bupati dan wali kota. Setelah itu kita langsung action," ujar Irman.

Provinsi Jambi menjadi salah satu daerah terdampak kabut asap. Sudah 3 bulan kabut asap menyelimuti hampir seluruh wilayah Jambi. Kebakaran lahan dan hutan di daerah ini mencapai lebih dari 33 ribu hektare. (Ndy/Ron)*