Sukses

Ratusan Pelayat Lepas Nenek Jokowi Paling Sedot Perhatian

7 Asosiasi pedagang Pasar Turi menilai kabar tersangka Risma sebagai upayya menjatuhkan bakal calon petahana tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar penetapan tersangka bakal calon Walikota Surabaya Tri Rismaharini telah menggegerkan publik. Informasi penetapan tersangka itu dinilai sebagai upaya menjatuhkan bakal calon petahana tersebut.

Berita itu pun menyedot perhatian pembaca sepanjang Sabtu 24 Oktober 2015. Selain itu, ada kabar lainnya yang tak kalah menarik.

Informasi datang dari ratusan pelayat yang melepas nenek Jokowi ke pemakaman. Nenek dari Presiden Jokowi itu wafat pada Jumat 23 Oktober 2015 malam.

Berikut berita-berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (25/10/2015):

1. Ratusan Pelayat Lepas Jenazah Nenek Jokowi ke Pemakaman

Ratusan pelayat mengikuti prosesi pelepasan jenazah nenek Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Sani Wirorejo yang meninggal dalam usia 102 tahun. Selanjutnya, jenazah almarhumah dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Mundu, Gondang Rejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (24/10/2015) siang, para pelayat memadati kursi yang dijejerkan di jalan depan kediaman rumah duka milik putra almarhumah, Miyono Suryo Sarjono di Jalan A Yani No 297 Gondang, Manahan, Banjarsari, Solo.

Sejumlah pejabat negara tampak berdatangan ke rumah duka, di antaranya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Wakil Menkeu Mardiasmo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmoko, Pejabat Walikota Solo Budi Suharto, dan pejabat lainnya.

Selain para pejabat, sejumlah kerabat, tetangga serta warga sekitar juga ikut melayat di rumah duka. Saking banyaknya pelayat, kursi yang disediakan tidak cukup menampung mereka yang datang.

Selengkapnya.

2 dari 3 halaman

Jatuhkan Risma

2. Pedagang Pasar Turi: Ada yang Mau Jatuhkan Bu Risma

Kuasa hukum 7 Asosiasi Pedagang Pasar Turi Penghuni tempat penampungan sementara (TPS), I Wayan Titip menilai penetapan Tri Rismaharini sebagai tersangka sebagai upaya menjatuhkan calon wali kota petahana tersebut. Diduga, ada upaya-upaya tertentu untuk merusak citra Risma.

"Bu Risma tidak mungkin menyalahgunakan wewenangnya menyangkut kasus Pasar Turi," kata Wayan, Sabtu (24/10/2015).

Wayan menjelaskan, sebelum Pasar Turi dibangun, termasuk TPS, sudah mendapat restu dari Pemkot Surabaya. Bahkan dana anggaran pembangunan yang diambil dari APBD senilai Rp 18 miliar itu, juga disokong dari Pemprov Jawa Timur sebesar Rp 5 miliar.

"Kan sudah disetujui. Jadi ini akal-akalan kontraktor saja. Jadi saya tidak heran kalau ada yang menjatuhkan Bu Risma secara terus-terusan," imbuh Wayan.

Selengkapnya.

3. Nasihat Sang Nenek pada Jokowi

Presiden Jokowi memiliki kenangan khusus dengan sang nenek, almarhumah Sani Wirorejo. Pria yang karib disapa Jokowi itu hingga kini selalu menjalankan nasihat dan pesan yang disampaikan neneknya.

Jokowi bercerita, neneknya itu selalu mengajaknya pergi ke desa asal keluarga besarnya di daerah Kalioso, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka selalu pergi setiap hari Minggu.

Tak cuma memberi kenangan masa kecil. Sang nenek juga tak henti menasihatinya tentang kehidupan.

"Simbah putri selalu berpesan kalau lakunya sing apik le (kelakuannya harus baik, nak). Simbah juga berpesan untuk selalu sederhana," ujar Jokowi.

Selengkapnya.

3 dari 3 halaman

Jokowi Bertemu Mega

4. Jokowi Gelar Pertemuan dengan Mega Sebelum Terbang ke AS

Presiden Jokowi yang masih berduka atas meninggalnya sang nenek, Sani Wirorejo, harus bertolak ke Amerika Serikat (AS) sore ini. Di Negeri Paman Sam, dia beserta rombongan akan menjalani 5 hari kunjungan kerja.

Namun, sebelum terbang ke AS, Jokowi akan lebih dulu melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

‎Berdasarkan agenda kegiatan Jokowi yang diterima Liputan6.com dari pihak Istana, Sabtu (24/10/2015), Jokowi akan bertemu dengan putri sulung Presiden pertama RI Soekarno itu di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. ‎

Selengkapnya.

5. Begal Motor Tembak Polisi di Bekasi

Pembegalan sepeda motor kembali terjadi. Korban begal kali ini adalah seorang polisi di Bekasi, Jawa Barat. Bahkan, korban Brigadir Oca Surdiharja harus dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta, akibat ditembak begal.

"Mengalami luka tembak di punggung belakang sebelah kanan dan bersarang di dada sebelah kanan dan korban dirujuk ke Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta," ujar Kasubag Humas Polresta Bekasi Kabupaten Iptu Makmur dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Sabtu (24/10/2015).

Makmur menjelaskan, awalnya polisi 30 tahun anggota Dalmas Polres Karawang ini, melihat begal saat berusaha mencuri sepeda motornya yang terparkir di teras rumahnya, Jalan Arpen Kampung Bojongsari RT 02 RW 03, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin sekitar pukul 03.00 WIB.

"Korban berkelahi dengan pelaku di teras rumah dan korban mau masuk ke rumah ambil senjata, dan pada saat itu korban ditembak oleh pelaku," jelas dia.

Selengkapnya.

(Ali/Vra)