Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla genap berumur setahun, 20 Oktober 2015. Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkap, secara umum, publik puas terhadap kinerja pemerintahan.
"Setahun pasca-Pilpres 2014, publik masih merasa puas dengan tingkatan 50,6 persen dan tidak puas 48,2 persen serta tidak tahu atau tidak jawab hanya 1,2 persen," ujar peneliti CSIS Arya Fernandes di Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Selain itu, publik masih percaya dengan agenda strategis pemerintah. Salah satunya, lanjut dia, komitmen pemerintah untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebanyak 62,6 persen publik masih yakin dengan komitmen pemerintah memperkuat KPK dan hanya sebanyak 34,9 persen publik tidak yakin, serta 2,5 persen, publik tak menjawab atau tidak tahu" tegas Arya.
Dia pun menerangkan publik masih percaya dengan komitmen pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara maritim besar. "Sebanyak 62,4 persen publik merasa yakin, 31,4 persen publik tidak yakin, dan hanya 6,3 persen publik tidak menjawab," ungkap Arya.
Kepala Penelitian Bidang Politik CSIS Philips Vermonte menilai angka kepuasan publik ke Jokowi-JK sebesar 50,6 persen, rendah. Sebab, hanya terpaut sedikit dengan jumlah publik yang tidak puas.
Namun, "Tidak serta merta berarti publik tidak mempercayai kepemimpinan Presiden Jokowi-JK. Sebaiknya, publik amat meyakini Jolowi-JK akan bisa dan berhasil dan memenuhi tugasnya," ujar Vermonte.
Survei tersebut dilakukan kepada 1.183 orang sampel di 34 provinsi Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling (acak) dengan metode multistrage random. Margin of error +/- 2,85 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Bob/Mut)
Survei CSIS: Setahun Jokowi-JK Bekerja, Publik Puas
Publik masih percaya dengan agenda strategis pemerintah.
Advertisement