Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Presiden Joko Widodo segera mencopot HM Prasetyo dari jabatannya sebagai Jaksa Agung. Selama 1 tahun menjabat, mantan politikus Partai Nasdem tersebut dianggap tidak dapat bekerja dengan baik.
Kinerja buruk tersebut dinilai berdampak buruk pada kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Salah satu Peneliti ICW, Lalola Easter, mengatakan terdapat sejumlah alasan yang memperkuat HM Prasetyo harus segera diganti. Antara lain, masalah kompetensi yang bersangkutan memimpin Korps Adhyaksa.
"Selain soal mekanisme proses seleksi yang diskriminatif dan sarat kepentingan politik, banyak pihak yang meragukan independensi, integritas, dan prestasi dari HM Prasetyo," ujar Lalola Easter saat jumpa pers di Kantor ICW, Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Menurut dia, posisi Jaksa Agung sangatlah penting sebagai ujung tombak bagi agenda di bidang penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi pada pemerintahan Jokowi-JK.
"Jika kinerja Jaksa Agung buruk, maka akan berdampak serius pada menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi. Sebaliknya, citra akan pemerintah akan positif jika Jaksa Agung bekerja baik dan memuaskan," kata Lalola.
Desakan Jokowi mencopot Jaksa Agung mulai merebak setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menguak perkara dugaan suap hakim PTUN Medan yang menjerat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istrinya Evy Susanti, serta pengacara senior OC Kaligis.
Pada persidangan terungkap Evy Susanti pernah meminta OC Kaligis dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella 'mengamankan' perkara korupsi bansos di Kejaksaan Agung.
Permintaan Evy ini lantaran Rio dan Kaligis merupakan politikus Nasdem. Mereka dianggap mampu melobi Jaksa Agung HM Prasetyo untuk membantu penanganan perkara Gatot Pujo. (Bob/Mut)
ICW: Jokowi Harus Ganti Jaksa Agung
ICW meragukan kompetensi HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung.
Advertisement