Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Subdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya baru-baru ini mengungkap kasus begal yang dilakukan oleh pelaku di bawah umur. Atas terungkapnya kasus itu, polisi menduga kelompok begal mulai melakukan kaderisasi atau perekrutan ke kalangan remaja.
"Kami menduga ada tindakan semacam itu, tapi yang pasti masih harus ditelusuri," kata Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Berdasarkan keterangan dari ketiga pelaku yakni, FB (23), JD (20), dan SF (16), terang Handik, ketiganya berasal dari Lampung Timur. Bahkan SF yang masih berusia belia mengaku tinggal sekampung dengan kepala komplotannya yaitu IP, yang kini buron.
Menurut Handik, dari beberapa kelompok kejahatan asal Lampung yang sudah diringkus, sebagian besar kini merekrut pemuda yang usianya di bawah 20 tahun, bahkan di bawah umur.
"Ini berbahaya, karena ini jadi seperti pengkaderan. Nanti pada akhirnya anak-anak di bawah umur itu akan membentuk kelompok baru dengan cara yang sama," ungkap Handik.
Handik menambahkan, kelompok pimpinan IP ini lebih banyak beroperasi di Depok, Jawa Barat dan diduga sudah mencuri di 30 lokasi selama beberapa bulan belakangan di tahun 2015. (Ron/Mut)
Polisi: Komplotan Begal Diduga Sengaja Rekrut Anak di Bawah Umur
Polisi menduga kelompok begal mulai melakukan kaderisasi atau perekrutan ke kalangan remaja.
Advertisement