Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa dampak asap kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan mulai merambah ke Laut Jawa dan sebagian Jakarta.
Namun, menurut Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab, meski asap tipis tersebut telah merambah, hal tersebut belum berbahaya.
Baca Juga
"Asap tipis memang ada, tapi tidak berbahaya seperti di beberapa wilayah terdampak kabut asap," ujar Fachri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Advertisement
Menurut informasi terakhir yang diterima pihaknya, tepat pukul 10.30 WIB, hamparan asap akibat kebakaran hutan Sumatera dan Kalimantan di Laut Jawa masih dalam tingkat ketinggian yang normal atau tidak sama dengan asap di permukaan Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
"Asap tipis itu ada di ketinggian tertentu. Dan potensi asap tipis tidak seperti yang saya sebutkan di sejumlah wilayah tadi," tandas dia.
Sebelumnya, untuk meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menunjuk Menkopolhukam Luhut Pandjaitan sebagai koordinator.
Presiden juga menginstruksikan seluruh kementerian untuk terlibat dalam penanganan bencana ini, terutama untuk menyelamatkan pihak yang rentan terhadap asap seperti anak-anak.
Pemerintah juga sudah mempersiapkan kapal perang dan Pelni jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi dan pengungsian di wilayah tertentu di Sumatera maupun Kalimantan. (Ado/Mut)