Sukses

Obama Sampaikan Belasungkawa Meninggalnya Nenek Jokowi

Setelah pernyataan belasungkawa itu, banyak isu yang kemudian dibahas 2 kepala negara tersebut.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya nenek Presiden Joko Widodo, Sani Wirorejo. Nenek Sani meninggal sebelum keberangkatan kunjungan kerja pria yang kerap disapa Jokowi itu ke AS.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat jumpa pers di Blair House Washington DC, Senin 26 Oktober 2015 beberapa saat setelah pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Obama di Oval Office White House.

Ia mengatakan, pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Obama berlangsung selama lebih dari 1 jam disambung dengan pernyataan pers bersama kedua Presiden sekitar 20 menit.

"Pertemuan berlangsung baik, akrab, dan produktif. Di awal pertemuan Presiden Obama menyampaikan pernyataan belasungkawa atas meninggalnya Eyang Presiden Jokowi," kata Retno dikutip dari Antaranews, Selasa (27/10/2015).

Nenek Jokowi yang bernama Sani Wirorejo wafat pada Jumat 23 Oktober 2015 di Karanganyar, Jawa Tengah. Jokowi sempat terlebih dahulu melawat ke Solo sebelum kemudian terbang ke AS.

Bahas Banyak Isu

Setelah pernyataan belasungkawa itu, banyak isu yang kemudian dibahas 2 kepala negara tersebut, baik dalam konteks bilateral maupun regional multilateral.

Salah satunya, kunjungan Jokowi ke AS, kata Retno, menandai tahapan baru bagi kerja sama 2 negara dengan diluncurkannya strategic partnership antara Indonesia dan AS yang sejatinya telah ada sejak 2010 terkait comprehensive partnership.

"Kunjungan ini menandai tahapan baru strategic partnership antara kedua negara," kata Retno.

Saat bicara mengenai masalah substansi bilateral, Presiden Obama memberikan apresiasi atas peran yang dimainkan Indonesia. AS terus mengharapkan agar Indonesia memainkan perannya dengan baik di kawasan ASEAN.

Obama mewakili masyarakat AS juga mengapresiasi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang mempunyai budaya dan tradisi toleransi yang tinggi.

"Kedua Presiden sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi bahkan Presiden Obama meminta tim ekonomi kedua negara untuk duduk mengidentifikasi persoalan dan hambatan kerja sama ekonomi kedua negara," kata Retno.

Pada kesempatan yang sama, Obama juga mengapresiasi reformasi ekonomi yang dilakukan Jokowi.

"AS memantau dekat paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Jokowi dan Obama juga mengapresiasi soal pengalihan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah Jokowi ke kegiatan yang lebih strategis," tandas Retno. (Mvi/Ali)*