Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, terungkapnya sindikat ekstasi perwira menengah TNI AD, Letkol Wahid Wahyudi bermula dari penyelidikan BNN terhadap distributor barang haram yang populer bernama inex ini, di tempat hiburan malam.
"Ini pengamatan BNN terhadap jaringan narkotika yang memberikan pasokan (ekstasi) terhadap diskotek di wilayah Jakarta," terang pria yang akrab disapa Buwas ini di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).
"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan mendetail, di mana saja diskotek yang disuplai yang jadi pasaran mereka," sambung dia.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa tempat diskotek yang diakui Letkol Wahid sebagai tempat peredaran barang haramnya.
Baca Juga
Buwas menegaskan, BNN akan segera menggerebek diskotek-diskotek yang ditunjuk Letkol Wahid, untuk membuktikan keterangannya.
"Siapa diskotek nya, kita sudah ada data-datanya. Akan segera kami kembangkan," tegas dia.
BNN menangkap 2 warga sipil pasangan suami istri, Adri dan Siti Wahyuningsih di Jalan Bungur, Kelurahan Ceger, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Minggu 25 Oktober lalu. Mereka mengaku bekerja sebagai kurir ekstasi untuk seorang oknum TNI, Letkol Wahid Wahyudi.
BNN kemudian berkoordinasi dengan Denpom Jaya untuk meringkus oknum TNI ini. Sore harinya sekitar pukul 16.00 WIB, polisi menangkap Letkol Wahid di dekat lampu merah Ceger, Kampung Rambutan, Jakarta Timur dengan barang bukti 1.000 butir ekstasi, 1 pisau sangkur, 1 pucuk senjata api FN45 dan softgun.
Dari pengakuan Letkol Wahid, inex itu rencananya akan diserahkan kepada Sersan Mayor Syafril Irawan, anggota Koramil Cileungsi Kodim 0621 Bogor. Melalui Letkol Wahid, petugas BNN lalu memancing Syafril, untuk mengambil barang haram ini di sekitar lokasi penangkapan. Setelah baku tembak saat penangkapan, Mayor Syafril akhirnya diringkus petugas BNN. (Rmn/Mvi)