Liputan6.com, Pekanbaru - Jarak pandang di Kota Pekanbaru, Riau kini sudah membaik, yaitu 800 meter, karena biasanya hanya 100 dan 50 meter. Namun, angka itu diprediksi tidak bertahan lama akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan masih membara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyebut kebakaran di provinsi tetangga itu bakal memperparah dan menambah pekat kabut asap di Bumi Lancang Kuning.
Baca Juga
"Dampaknya bisa membuat asap akan semakin pekat di sejumlah wilayah Riau," ungkap Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Selasa (27/10/2015).
Advertisement
Selain kiriman asap dari Sumsel, kebakaran hutan dan lahan di Riau juga diprediksi memperparah asap di sejumlah kabupaten dan kota. Sebab, Satelit Terra Aqua mendeteksi 13 titik panas sebagai indikasi kebakaran.
"Titik panas di Riau tersebar di Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu," kata Sugarin.
Dari 13 titik panas, yang dipercaya sebagai titik api ada 8. Jumlah ini tersebar di Kabupaten Kepulauaan Meranti dan Pelalawan masing-masing 1 titik, Indragiri Hilir 2 titik api dan Indragiri Hulu 4 titik api.
"Titik confidence-nya lebih dari 70 persen, di mana 8 itu merupakan titik api dari kebakaran hutan dan lahan," sebut Sugarin.
Menurut dia, titik panas di Pulau Sumatera cenderung meningkat dari hari sebelumnya. Peningkatannya sangat besar dari 27 titik panas menjadi 661 titik yang tersebar di 5 provinsi.
"Sore kemarin terpantau 27 titik panas di Pulau Sumatera. Hari ini meningkat tajam menjadi 661 titik. Sumatera Selatan masih dominan dengan 458 titik, kemudian di Lampung 4, Kepulauan Riau 7 tujuh hotspot, dan Riau 13 titik," ujar Sugarin.
Selain itu, kabut asap juga masih terpantau cukup pekat di sebagian wilayah Riau, di mana Pekanbaru 800 meter.
"Sementara di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang 200 meter, Kabupaten Pelalawan 600 meter dan Kota Dumai jarak pandang 800 meter," pungkas Sugarin. (Ado/Ron)