Sukses

Nginap di Kampus, Mahasiswa YAI Akan Blokade Jalan Lagi Pagi Ini

Kendati membuka jalan, namun, para mahasiswa tetap bertahan di dalam kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan Mahasiswa Universitas Persada Indonesia (UPI) YAI yang berunjuk rasa di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo akhirnya membuka Jalan Diponegoro yang diblokade sejak petang tadi. Keputusan pembukaan jalan dilakukan setelah perwakilan mahasiswa ‎melakukan negosiasi dengan Polres Jakarta Pusat.

Kendati membuka jalan, namun, para mahasiswa tetap bertahan di dalam kampus. Mereka rencananya akan kembali melakukan aksi demonstrasi lanjutan yang akan digelar Rabu, 28 Oktober.

"Setelah negoisasi dengan Kapolres, kami putuskan untuk tetap melakukan aksi blokade jalan besok, pada pukul 10.00 WIB. Dan kami juga tadi sudah melakukan pembicaraan bagaimana antisipasi mengenai pengalihan jalur bila aksi tersebut kami lakukan," ujar Koordinator aksi lapangan, Paul, kepada Liputan6.com, Selasa, 27 Oktober 2015.

Ia mengatakan, dalam aksinya besok, pihaknya akan kembali menyampaikan tuntutan mereka untuk ‎merombak manajemen kampus. Mereka juga akan terus melakukan aksi blokade jalan hingga dapat bertemu dengan pimpinan YAI. ‎‎
‎
"Kami minta perombakan rektorat, karena situasi ini sudah terjadi sejak tahun 2002. Dan kami akan terus melakukan aksi hingga kami dipertemukan dengan Bapak Julias Sukur Tanjung dari pihak YAI," ucap dia.

Selain bermalam di kampus, mahasiswa juga melakukan sweeping terhadap para dosen dan meminta agar mereka mengikuti langkah para mahasiswa bermalam di kampus. Langkah para mahasiswa itu pun didukung oleh sebagian dosen yang akhirnya menuruti permintaan mahasiswa.

"Kita ‎bermalam sama dosen, Rektor juga bermalam bersama kami. Dan kami meminta mereka untuk menginap, tapi itu hak mereka mau apa tidak kami mengajak. Ini kan demi perubahan yang lebih baik untuk kampus," kata Paul.

Paul mengungkapkan, demo itu dilatari ancaman penonaktifan belajar 1.080 mahasiswa UPI-YAI dari 4 fakultas, yaitu, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Teknik UPI-YAI karena penggelapan uang administratif akademis.

Mereka pun ‎menuntut agar dilakukan pemutihan terhadap segala bentuk pembayaran yang sudah mendapatkan legalitas administrasi kampus bagi 1.057 mahasiswa dari 4 fakultas itu. (Ron/Dan)