Sukses

Polisi Bubarkan Paksa Jika Karyawan Jasa Marga Blokade Tol

Karyawan kontrak PT Jasa Marga mengancam bakal memblokade tol pada 28, 29, 30 Oktober 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya tidak akan menyiapkan rencana pengalihan arus lalu lintas untuk menghadapi rencana aksi penutupan pintu-pintu jalan tol lingkar luar Jakarta oleh karyawan PT Jasa Marga. Jika karyawan nekat memblokade gerbang tol, polisi bakal membubarkan paksa massa.
 
Seperti diucapkan Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ipung Purnomo.

"Tidak ada (rencana pengalihan arus). Seperti arahan Pak Kapolda, jika ada massa yang menutup jalan tol maka akan kami bubarkan secara paksa. Sehingga jalan tol bisa terus beroperasi," kata Ipung kepada Liputan6.com ketika dihubungi di Jakarta pada Selasa malam 27 Oktober 2015.

Berdasarkan perintah Kapolda, lanjut Ipung, aksi tidak boleh mengganggu kepentingan masyarakat. Karena itulah kepolisian mengimbau keras agar karyawan PT Jasa Marga tidak melanggar hak publik dengan menutup sejumlah pintu tol yang menjadi gerbang masuk ke Ibukota.

"Unjuk rasa boleh, tetapi jangan mengganggu kepentingan masyarakat. Kapolda sudah imbau dengan bertemu pimpinan pengunjuk rasa buruh dan PT Jasa Marga-nya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan," terang Ipung.

Dia mengungkapkan, meski tidak ada rencana pengalihan arus, kepolisian tetap menyiagakan lebih banyak personel di jalan tol. Kemungkinan personel Sabhara dan Brimob akan ditempatkan mendampingi personel Patroli Jalan Raya untuk mengamankan situasi.

"(Tambahan personel di tol) Pastilah. PJR berapa banyak sih? Sedikit kan? Karena itu nanti akan ada bantuan personel, mungkin dari Sabhara, Brimob," imbuh mantan Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat itu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian memang keras saat menanggapi rencana penutupan gerbang jalan tol tanggal 28, 29, 30 Oktober 2015 oleh karyawan kontrak PT Jasa Marga yang menuntut status pegawai tetap. Tito mengatakan jika massa nekat menutup akses tol dan melawan aparat ketika dibubarkan, kepolisian akan menindak tegas bahkan memidanakan orang-orang yang melawan.

Namun untuk mencegah singgungan dengan pengunjuk rasa, Kapolda Tito sudah mempertemukan ketua pengunjuk rasa karyawan Jasa Marga dan PT Jasa Marga pada Senin 26 Oktober 2015. Dalam pertemuan itu keduanya sepakat akan membicarakan win-win solution untuk permasalahan pengangkatan karyawan kontrak tersebut. (Ndy/Ron)

EnamPlus