Liputan6.com, Jakarta- Dua Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Indrus Marham dan Zainuddin Amali bertemu untuk membahas soal putusan Mahkamah Agung (MA)Â yang mengabulkan kasasi DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie soal kepengurusan Partai Golkar, Rabu (28/10/2015). Idrus Marham adalah sekjen Partai Golkar versi Munas Bali sementara Zainuddin Amali adalah sekjen versi Munas Ancol.
Mengawali pembicarannya Idrus mengatakan, sejak persilisihan Golkar muncul dan menjadi dualisme kepengurusan hingga masuk ranah hukum, kader-kader partai berlambang pohon beringin ini‎ sebenarnya ingin tetap bersatu. Hal tersebut dibuktikan dengan dibentuknya tim mediasi yang berjumlah 10 orang, masing-masing kubu diisi oleh 5 orang.
"‎Sejak perselisihan ini muncul sudah dicoba diselesaikan. Ada tim mediasi 5 orang, dalam pertemuan waktu itu karena kita sepakati legal standing, kita sepakati kita hormati proses hukum yang ada. Kita sepakat yang menang dari proses hukum itu akomodasi yang kalah," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta.
Advertisement
Idrus mengatakan, dalam perundingan damai yang sudah berjalan, kedua kubu memang berkomitmen tidak membuat partai baru yang diisi oleh kader-kader Golkar yang kalah di pengadilan.‎
Untuk itu dia berharap, pertemuan dengan Sekjen Golkar hasil Munas Ancol dan beberapa perwakilan kader Golkar kubu Agung Laksono bisa segera menyatukan kembali Golkar yang selama ini terbelah.
"Harapan kita karena proses hukum sudah jalan, jangan kita perpanjang lagi. Bagaimana caranya langkahnya dan bentuk kesatuan persatuan yang kita jalin," kata dia.
"Ayok duduk bareng tapi sesuai putusan‎," sambung Idrus.
Baca Juga
Sementara itu, Zainuddin Amali mengatakan, dirinya tidak ingin berdebat tentang keputusan MA yang mengabulkan permohonan kasasi kubu Ical. Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah elit kedua kubu harus duduk bersama dan kembali bersatu demi jalannya organisasi Partai ‎Golkar.
‎‎"Kalau kita berdebat di situ, kita akan berdebat tafsiran masing-masing. Penyelesaian politik, duduknya dua pemimpin bahas apa yang prinsip. Selesai itu saya punya keyakinan secara teknis, apapun komunikasi yang dimulai punya andil besar. Kita bukan orang lain, kita serumah, tapi berselisih," kata Zainuddin.
Saat ditanya apakah akan mengajukan kasasi atas putusan tersebut, Zainuddin enggan membeberkannya.‎ Ia mengaku, pihaknya mendorong adanya komunikasi politik antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono untuk membicarakan persatuan Partai Golkar sesegara mungkin.
‎"Kesepakatan kita akan selesaikan politik dan hukum. Komunikasi politik penting. Pak Aburizal dan Pak Agung bisa bertemu, tentu tidak sekali dua kali, namun beberapa kali, yang tujuannya agar perselisihan berakhir," kata Amali.
Hormati Putusan MA
Di tempat yang sama, organisasi sayap Partai Golkar, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menyatakan diri mendukung keputusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membatalkan pengesahan pengurus DPP Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono.
"Segenap generasi muda Partai Golkar yang dimotori AMPG mendukung keputusan hukum tersebut dan siap melaksanakan hasil MA serta mendukung kepengurusan hasil Munas Bali yang sah," ujar Ketua Pengurus Pusat (PP) AMPG, Daniel Mutaqien Syaifudin.
Anggota Komisi V DPR ini juga mengajak para elit Golkar untuk menaati hasil keputusan hukum sebagaimana telah disepakati oleh kedua pihak yang berseteru.
"Mengajak segenap keluarga besar Partai Golkar untuk mentaati keputusan MA dan proses hukum yabg telah diputuskan demi keutuhan Golkar sebagai partai utama di Indonesia, dan menaati kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya," kata Daniel.
Menanggapi aspirasi tersebut, Idrus Marham menilai aspirasi AMPG ini sejalan dengan kesepakatan kedua kubu sebelumnya melalui tim mediasi. Saat itu kesepakatannya adalah akan menghormati proses hukum, di mana pihak yang menjadi pemenang harus merangkul yang kalah.
"Sikap dan pandangan AMPG akan kami sampaikan kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie, dan tentunya pak Agung Laksono. Dalam rangka menjaga keutuhan Partai Golkar, kami akan menindaklanjuti aspirasi ini," kata Idrus.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh dua Sekjen Golkar yakni Idrus Marham dan Zainuddin Amali serta petinggi Golkar lainnya dari kedua kubu diantaranya yakni Bambang Soesatyo, Ade Komaruddin, Roem Kono, Meutya Hafid dan Dave Laksono. (Nil/Mut)