Liputan6.com, Kendari - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengunjungi SMA Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (29/10/2015). Dalam kunjungannya, dia pun mendapat sambutan meriah dari para siswa dan siswi.
Dalam pidatonya, politikus Golkar tersebut menjelaskan peranan dan fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), yang salah satunya adalah dapat melantik dan memberhentikan Presiden. Dia pun lantas menceritakan, para mahasiswa di Jakarta yang melakukan demo di depan DPR, pada Rabu 28 Oktober 2015 kemarin.
"Ada demo (kemarin) minta MPR memberhentikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," cerita Mahyudin di lokasi.
Dia pun menjelaskan, meski mempunyai wewenang untuk memberhentikan, ada mekanisme yang harus dilalui.
"Itu harus melalui sidang MK. Jika memenuhi unsur untuk diberhentikan, maka keputusan MK bisa kita teruskan di MPR. Jadi demo-demo ketidakpuasan itu bukan masuk kategori tersebut," tegas Bupati Kutai Timur periode 2003-2005 itu.
Dia pun berharap dan meminta semua dukungan agar Presiden Jokowi bisa terus hingga 5 tahun dan bisa membangun Indonesia. "Kita berdoa dan berharap Presiden Jokowi selesai hingga 5 tahun dan bisa membangun untuk membuat Indonesia lebih jaya dan baik," pungkas Mahyudin.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan organisasi mahasiswa lainnya berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Demonstran tak puas karena banyak janji Presiden Joko Widodo yang belum terealisasi.
"Kita meminta DPR segera menggelar sidang istimewa agar Jokowi-JK bertanggung jawab selama setahun belakangan ini," kata orator aksi di atas mobil komando.
Sebagai bentuk kekecewaan, ratusan mahasiswa membakar ban, melempar batu, dan botol ke dalam Gedung DPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Suasana jadi tegang. (Mut)
Kunjungi Kendari, Wakil Ketua MPR Doakan Jokowi-JK Langgeng
Wakil Ketua MPR Mahyudin berharap dan meminta semua dukungan agar Presiden Jokowi bisa terus hingga 5 tahun dan bisa membangun Indonesia.
Advertisement