Liputan6.com, Denpasar - Desa Pakraman Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali memenuhi janjinya untuk membongkar kuburan massal anggota PKI. Pembongkaran kuburan massal zaman G30S ini berlangsung di Banjar Adat Mesean, Desa Pakraman Batuagung, Jembrana, hari ini.
Pembongkaran menggunakan satu unit alat berat, dan diawali dengan prosesi upacara khusus secara Hindu. Prosesi tersebut diikuti ratusan warga krama adat setempat, keluarga jenazah, pejabat adat, dan desa dinas serta pejabat Pemkab Jembrana. Hadir juga Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa.
Pembongkaran kuburan massal dimulai pukul 08.00 Wita dan berlangsung hingga siang hari. Diperkirakan pembongkaran akan berakhir sore hari atau menjelang petang.
Pembongkaran ini dilakukan terhadap 9 kuburan eks anggota PKI. Kuburan-kuburan tersebut telah diberi tanda oleh panitia. Kuburan tersebut terletak di pinggir jalan Mesean dekat SDN 3 Batuagung.
Saat pembongkaran, diketahui letak kuburan-kuburan tersebut bergeser sekitar satu setengah meter ke barat dari tanda semula. Atau posisinya di tengah-tengah jalan desa yang beraspal hotmix.
Akibatnya, panitia harus membongkar jalan desa tersebut hingga jalan desa yang menghubungkan Desa Batuagung menuju Pancaseming putus total. Di lokasi pembokaran dipasang garis polisi (police line).
Advertisement
Baca Juga
Ditemukan Tulang Belulang
Hingga siang hari, baru tiga kuburan yang berhasil ditemukan dan hanya tinggal tulang belulang. Itu pun sudah tidak utuh, hanya ditemukan tulang lengan dan pecahan tulang tengkorak.
Tulang belulang yang ditemukan tersebut diambil pihak keluarga masing-masing untuk dikumpulkan di dalam dulang beralaskan kain putih. Rencananya, setelah sembilan kuburan ditemukan akan dilangsungkan prosesi pengabenan secara massal oleh Desa Pakraman.
"Ternyata memang bergeser sekitar satu setengah meter dari tanda semula sehingga terpaksa kita bongkar jalan," terang Bendesa Pakraman Batu Agung Ida Gabus Mantra di lokasi, Kamis (29/10/2015).
Menurut dia, ada sembilan kuburan yang akan dibongkar, tujuh orang merupakan warga lokal, satu orang warga asal Pandak, Tabanan, dan satu orang lagi asal Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana.
"Di lokasi ini dulunya ada 11 jenazah anggota PKI, tapi yang dua jenazah sudah dibongkar tahun 1984 dan diaben pihak keluarga. Dua orang itu merupakan warga Mesean," pungkas Mantra.
Pembongkaran kuburan eks anggota PKI ini mendapat pengawalan dari anggota Polres Jembrana dan aparat TNI serta Pecalang (keamanan desa). (Sun/Yus)