Sukses

Sedekah Oksigen untuk Korban Kabut Asap di Sumsel

Setelah terpapar kabut asap lebih dari tiga bulan, warga Sumatera Selatan kini bisa menghirup oksigen murni.

Liputan6.com, Palembang - Setelah terpapar kabut asap lebih dari tiga bulan, warga Sumatera Selatan (Sumsel) kini bisa menghirup oksigen murni. Oksigen itu dikemas dalam tabung-tabung dan dibagikan secara gratis.

Pembagian tabung oksigen berisi 500 mililiter oksigen murni dilakukan di RT 07 Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan oleh para relawan yang menamai dirinya sebagai Relawan Sedekah Oksigen.

Sebanyak 120 unit tabung gas diberikan secara gratis oleh para relawan ke tiap kepala keluarga (KK) di sana. Tabung-tabung tersebut merupakan donasi dari para donatur di berbagai daerah di Indonesia.

Di Sumsel sudah ada sekitar 1.500 kaleng tabung oksigen yang disebarkan secara gratis.

"Tabung oksigen 500 ml ini bisa digunakan hingga 50 kali semprot untuk kondisi warga yang terpapar kabut asap dan mengalami sesak napas," kata Koordinator Wilayah Sedekah Oksigen Palembang Neny Wisfah kepada Liputan6.com di Palembang, Sumsel, Kamis (29/10/2015).

"Semua warga yang terpapar kabut asap bisa menggunakan oksigen murni ini. Namun karena jumlahnya terbatas, kita mengutamakan penggunaannya untuk bayi, balita, ibu hamil, dan lansia. Saat ini kita bagikan 120 unit tabung oksigen untuk tiap KK."

Sudah ada 1.500 tabung oksigen murni yang dikirim dari pabrik di Surabaya, Jawa Timur, ke Sumatera Selatan. Oksigen tersebut didistribusikan dalam dua tahap.

2 dari 2 halaman

Cerita Bumil

Pada awal Oktober 2015, sebanyak 600 kaleng sudah disebarkan di beberapa titik lokasi, seperti di puskesmas dan posyandu Plaju, Sei Baung, Talang Putri, dan seputar Bukit Palembang.

Pendistribusian kedua, yakni sebanyak 900 kaleng tabung oksigen disebarkan di beberapa kabupaten, seperti di Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Banyuasin. Hal ini dipaparkan seorang relawan, Sofia Enizar.

"Kami langsung beli di pabriknya di Surabaya. Itu pun harus menunggu selama satu minggu. Dari informasi yang didapat, di Palembang sulit mendapatkannya. Kalaupun ada, harganya bisa mencapai Rp 50 Ribu," tutur Sofia.

"Donasi tabung oksigen ini memang menyasar masyarakat kurang mampu karena mereka yang lebih membutuhkan," ujar dokter gigi tersebut.

Sementara itu, Pipit, 29 tahun, warga Jalan Talang Keramat Lorong Perjuangan 5 RT 07 Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, merasa senang mendapatkan bantuan ini.

"Saya sekarang sudah masuk masa kehamilan 9 bulan, kabut asap membuat saya cemas terhadap perkembangan kesehatan janin saya. Sempat merasakan sesak napas dan batuk-batuk. Anak pertama saya berusia 3,5 tahun juga sesak napas dan batuk," kata Pipit.

"Semoga dengan adanya bantuan tabung oksigen ini bisa membantu kami mendapatkan asupan oksigen yang lebih baik," ujar dia.

Sebelum dibagikan, para relawan menunjukkan bagaimana cara penggunaan tabung oksigen kepada warga. Mereka juga mempraktikkan penggunaannya ke anak-anak dan lansia. Tidak hanya di Sumsel, sumbangan tabung oksigen murni ini juga disebarkan ke beberapa daerah yang terpapar kabut asap, seperti Palangkaraya, Pekanbaru, dan Jambi. (Ndy/Mut)**

Video Terkini