Sukses

Buruh Ancam Lumpuhkan Bursa Efek Indonesia

Sedikitnya sudah lebih dari 5 ribu buruh kini berada di Patung Kuda dan akan melakukan aksi long march ke depan Istana.

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya 20 ribu buruh dijadwalkan akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka siang ini. Mereka menuntut pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membatalkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Sedikitnya sudah lebih dari 5 ribu buruh kini berada di Patung Kuda usai menggelar salat Jumat dan akan melakukan aksi long march ke depan Istana Negara, Jumat (30/10/2015).  Jika permintaannya tidak dikabulkan, buruh mengancam akan menggelar aksi mogok dan menggelar aksi serupa, termasuk di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kalau pemerintah tidak mau merespon tuntutan buruh, akan ada aksi mogok di daerah. Buruh akan lumpuhkan kawasan industri, pelabuhan, dan Bursa Efek Indonesia," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Jakarta.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan aksi gabungan dari berbagai serikat pekerja yang tergabung dalam Komite Aksi Upah (KAU). Beberapa serikat pekerja seperti KSPI, KSPSI AGN, KSBSI, SBSI 92, KASBI, FSPMI, dan SBSI bergabung di dalamnya.

Dalam tuntutannya, buruh menolak PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Mereka meminta agar dilakukannya kenaikan upah minimum hingga 25% dari upah minimum sebelumnya.

"Kami minta di 2016 upah minimum naik 22 sampai 25%. Kami juga menolak formula kenaikan upah minimum, di mana digunakan inflasi ditambah PDB," kata Said Iqbal lebih lanjut.

Aksi ini merupakan serangkaian aksi yang sebelumnya telah dilakukan oleh serikat pekerja dari kalangan buruh, dan juga dari kalangan mahasiswa. Kondisi terkini, kemacetan telah terjadi di beberapa titik di Jakarta Pusat, khususnya di sekitar Silang Monas. (Nil/Mut)