Liputan6.com, Jakarta - Penembak kantor Go-Jek diduga menggunakan senjata api rakitan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan aparat Polsek Mampang, ditemukan proyektil dengan bentuk potongan obeng.
"‪Barang bukti yang berada di TKP adalah 1 buah proyektil sejenis rakitan ditemukan tepat di depan pintu masuk. Hanya kaca depan kantor mengalami pecah dan rusak‬, senjatanya kemungkina rakitan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal kepada wartawan, Minggu (1/11/2015).
Untungnya kantor Go-Jek di Kemang tersebut baru beroperasi 3 bulan belakangan dan setiap hari Minggu libur, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, pemilik warung nasi di seberang kantor Go-Jek, Danisa (40) mengatakan, ia sama sekali tidak mendengar bunyi letusan senapan. Ia yang saat itu sedang melayani pembeli mengaku hanya mendengar riuh-riuh orang berteriak.
"Tidak ada suara apa-apa. Saya di depan sini sedang ada yang beli. Kalau suara pistol kan kencang, pasti kedengaran. Suara petasan saja kedengaran. Tapi ini tidak ada," ungkap Danisa kepada Liputan6.com di Kemang Selatan 8, Mampang, Jakarta Selatan.
"Saya cuma lihat orang yang jaga di situ (kantor Go-Jek) lari sambil teriak," imbuh dia.
Pelaku Berboncengan
Kantor Pelatihan Pengemudi Go-Jek di Jalan Kemang Selatan VIII ditembak 2 orang tidak dikenal, Minggu (1/11/2015) pukul 10.35 WIB.
Kedua pelaku berboncengan menggunakan motor. Sayangnya tidak ada satu pun saksi yang mengaku melihat nomor polisi motor tersebut.
Dua satpam Go-Jek bernama Agus dan Fajar menceritakan bahwa pelaku sempat berhenti di pinggir jalan lalu kontak mata dengan kedua saksi.
Entah apa maksud pelaku yang sempat menyapa satpam, namun saat dihampiri, salah seorang pelaku malah mengeluarkan senjata api kemudian membidik ke arah pintu kantor yang terbuat dari kaca.
Menurut keterangan Agus dan Fajar, kedua pelaku penembakan sempat celingak-celinguk seakan mengamati situasi sekitar.
Saat itu, kedua saksi menghampiri mereka dan hendak menanyakan maksud dan tujuan, namun keburu dikejutkan dengan tindak arogan pelaku.
Hasil pemeriksaan sementara, ciri-ciri kedua pelaku mengendarai motor Honda Beat warna putih hijau, mengenakan helm full face.
Pelaku yang mengendarai motor menggunakan jaket berwarna oranye, sementara pelaku yang dibonceng memakai jaket bertuliskan Real Madrid. (Dms/Ado)