Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yusnar Yusuf angkat bicara terkait kerukunan antarumat beragama di Tanah Air yang akhir-akhir ini mendapat tantangan besar. Dia menjelaskan, tantangan itu sebenarnya bisa dengan mudah ditangani
Pernyataan ini dia sampaikan bukan tanpa sebab. Hal ini lantaran sudah menjadi kewajiban setiap umat Muslim untuk menjaga seluruh kaum minoritas.
"Kalau umat Islam itu mayoritas di sebuah negara pasti yang minoritas itu aman. Dengan mudah mendirikan rumah ibadah, melalukan berbagai macam kegiatan mereka," ucap Yusnar di Kantor MUI, Minggu (1/11/2015).
Tidak cuma aman, dia menyebut kaum minoritas juga bisa mendapat peran lebih di pemerintahan. Hal tersebut menurutnya sudah menjadi budaya Indonesia sejak puluhan tahun lalu.
"Seorang LB Moerdani yang Katolik yang pada saat itu populasinya 0,03 persen dari total populasi Indonesia, Pak Harto bisa mengangkatnya menjadi Panglima ABRI," jelas Yusnar.
Bahkan, Yusnar mengatakan hal itu tidak tidak akan ditemukan di Amerika, yang katanya menghormati HAM, multi kultural dan pluralis tidak mungkin ada orang Islam yang bisa jadi Kepala Staf Gabungan Militer AS.
Dia menambahkan, semua itu bisa terjadi di Indonesia karena umat Muslim sangat menjunjung tinggi [toleransi](/2340176 ""). Selain itu, di negeri ini sikap terbuka dan bertoleran tersebut dapat diimplementasikan dengan melindungi dan mengasihi umat beragama lain.
"Bagi kita umat Islam itu toleransinya luar biasa. Kasih sayangnya juga luar biasa," pungkas Yusnar. (Dms/Ado)
Â