Jokowi Terima Presiden Finlandia di Istana Sore Ini

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan kehormatan Presiden Finlandia, Sauli Niinisto dan Ibu Negara Finlandia, Jenni Haukio di Istana Merdeka, Jakarta, sore ini. Pada kunjungan pertamanya ke Indonesia, Niinisto akan membawa belasan pengusaha dari sejumlah perusahaan top di Filandia. Salah satunya dari Nokia.

Berdasarkan jadwal kegiatan Presiden Jokowi yang diterima Liputan6.com dari Biro Pers Istana Kepresidenan, keduanya tiba di Istana Negara pukul 16.00 WIB. Mereka terlebih dulu mengikuti upacara penyambutan kenegaraan di halaman depan Istana Merdeka.

‎Kunjungan kehormatan akan dilanjutkan pertemuan bilateral kedua delegasi dan menyaksikan penandatanganan kerja sama Republik Indonesia (RI)-Republik Finlandia di bidang energi terbarukan (renewable energy) dan teknologi informasi (information technology) dan dilanjutkan dengan penyampaian keterangan pers bersama.
‎
Acara kunjungan kenegaraan akan dilanjutkan pukul 19.00 WIB. Presiden Niinisto dan Jenni Haukio akan dijamu dengan santap malam kenegaraan di Istana Negara.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Elias Ginting mengatakan ‎Niinisto akan datang ke Indonesia dengan membawa sekitar 11 pengusaha Finlandia yang bergerak di sektor-sektor strategis. Salah satunya CEO perusahaan telekomunikasi Nokia.

"‎Nokia iya, (mereka ikut ke Indonesia), CEO-nya yang datang. 11 perusahaan yang datang ke Indonesia itu diwakili dengan orang nomor satu. Mereka sangat selektif pada saat seleksi peserta, dipersyaratkan minimal CEO-nya," kata Elias. ‎

Selain itu, dia menyebut lawatan Presiden Finlandia ini merupakan kunjungan yang sangat spesial. Sebab, Presiden Niinisto tidak akan ke negara lain selain ke Indonesia. "Presiden Finlandia cuma ke sini, ini bukan rangkaian. Dari Helsinki ke Jakarta dan kembali ke Helsinki," tutur Elias.

Di Jakarta, di samping bertemu Presiden Joko Widodo, Presiden Niinisto akan menyambangi sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Antara lain, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. ‎(Bob/Nil)