Liputan6.com, Jakarta Aksi penghadangan truk pengangkut sampah milik Pemprov DKI Jakarta di Simpang Cileungsi menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi terus berlanjut.
Meski tetap berlanjut, pihak kepolisian mengatakan jumlah massa yang melakukan aksi tersebut, lebih sedikit dibandingkan dengan Senin 2 November, kemarin.
"Aksi warga masih berlanjut hari ini, namun jumlah massa yang melakukan aksi lebih sedikit dibanding kemarin," ujar Kapolsek Cileungsi Komisaris Polisi Mujianto saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, puluhan warga sudah mengamati setiap truk yang melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi. Namun, sejauh ini massa yang melakukan aksi penghadangan, belum menemukan truk-truk pengangkut sampah milik Pemrov DKI Jakarta.
"Karena tidak ada truk sampah yang lewat, jadi tidak ada truk yang dihadang massa," jelas Pujiono.
Baca Juga
"Siang ini akan diadakan pertemuan antara warga dan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti keluhan warga tersebut," jelas dia.
Sebelumnya, warga Cileungsi menolak keberadaan truk-truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta yang melintas Jalan Cileungsi menuju TPST Bantargebang, Bekasi.
Mereka menilai jika truk sampah tersebut membuat polusi udara dengan bau sampah dan membuat jalan cepat rusak.
Dalam aksinya, warga juga menginap di posko yang didirikan oleh mereka. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi truk yang melintas Jalan Transyogi. (Put/Ali)