Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan melibatkan TNI untuk mengangkut sampah ke Bekasi menuai protes. Bahkan Ahok dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Adalah Forum Komunikasi Putra Putri Polri (FKPPI) dan Pemuda Pancamarga yang melaporkan hal tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya.
"Kami rasa (Ahok) amat menyinggung perasaan kami selaku keluarga besar TNI dan Polri," kata Pengacara FKPPI Yusuf Kusuma di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Menurut dia, sebaiknya Ahok tidak perlu membawa-bawa TNI dalam kisruh penanganan sampah DKI di Bantar Gebang, Bekasi. Sebab, TNI tidak mempunyai kepentingan dalam hal tersebut.
"Sebenarnya ini kasus DPRD Bekasi dan Gubernur DKI. Imbasnya luas, kita tak terlibat dengan politik seperti itu," sambung dia.
Baca Juga
Yusuf menilai ada dugaan tindak pidana dalam pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu yang menyebut akan kirim tentara untuk mengantarkan mengantarkan sampah ke Bekasi. Ia mengatakan pihaknya melaporkan Ahok dengan Pasal 207, 208, dan 311 KUHP tentang penghinaan dan pencemaran nama baik serta Pasal 27 UU ITE.
Meski demikian, laporan yang dibuatnya belum diterima penyidik Polda Metro Jaya karena masih harus melengkapi bukti-bukti. "Laporannya sudah masuk, tetapi bukti-buktinya masih ada yang kurang. Kita masih akan melengkapi," ucap Yusuf.
Perseteruan soal sampah berawal saat Ahok dituding melanggar perjanjian karena truk pengangkut sampah DKI ke Bantar Gebang beroperasi tidak pada jam yang ditentukan. Karena itu, DPRD Kota Bekasi berniat meminta penjelasan Ahok.
Ahok merasa tidak perlu ada yang dijelaskan kepada dewan. Bila ada yang melanggar pemkot bisa menindak truk itu. Ahok bahkan menantang untuk menutup Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Tak hanya itu, Ahok juga mengancam membawa tentara untuk mengangkut sampah ke Bekasi.
"Kalau mau main sok-sokan begitu anggota DPRD kamu tutup saja (Bantar Gebang), kamu tutup saja supaya seluruh Jakarta penuh sampah ini jadi bencana nasional, terus kirim tentara buat nganter sampah ke Bekasi," ungkap Ahok. (Mut)