Liputan6.com, Jakarta - Selain membahas kerja sama bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, momen kedatangan Presiden Finlandia Sauli Niinisto ke Indonesia juga dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi untuk menjajaki kerja sama dalam pengelolaan lahan gambut.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, sebenarnya 2 negara ini telah memiliki nota kesepahaman terkait bidang ini.
"Di dua negara telah miliki MoU mengenai masalah climate change dan sustainable forestry. Di dalamnya antara lain ada isu mengenai masalah lahan gambut, manajemen lahan gambut," ujar Retno di Istana Merdeka, Selasa (3/11/2015).
Baca Juga
Menurut Retno, kerja sama pengelolaan lahan gambut dengan Finlandia sangat menguntungkan bagi Indonesia. Sebab, wilayah Finlandia juga mempunyai lahan gambut yang cukup luas. Dan yang terpenting, Finlandia dianggap mampu mengonversi hutan gambut menjadi energi.
"Kemarin saya sudah bicara dengan Pak Menteri Energi bahwa sepertiga dari wilayah Finlandia adalah gambut. Dan Finlandia sudah convert lahan gambut ini menjadi energi. Kontribusi energi yang berasal dari gambut di Finlandia mencapai 5-7 persen," ucap dia.
Retno mengatakan, kerja sama di bidang energi juga dilakukan dengan melakukan alih teknologi antara Finlandia dan Indonesia. Yakni di bidang energi yang diperbarukan.
"Sekarang Pak Menteri Energi sedang melakukan pertemuan dengan menteri luar negerinya dan sedang dibahas secara detail yang ditandatangani tadi," tutur dia.
"Antara lain coverage kerja samanya di bidang SDM, pelatihan, exchange of information, exchange of technology. Dan sekarang Pak Menteri ESDM sedang membahasnya dengan delegasi Finlandia," pungkas Retno. (Ndy/Ans)