Sukses

Mimpi Ahok Terapkan Konsep 'One Stop Living' di Pasar Jaya

Ahok juga berencana memberdayakan JPO menjadi lapak pedagang kaki lima yang tertata rapi.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya mimpi dan harapan besar dalam hal memberdayakan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Ia ingin menerapkan sistem smart city dengan konsep one stop living.

Sehingga nantinya di lantai atas Pasar Jaya, kata Ahok, akan dibangun rumah susun sederhana sewa atau rusunawa. Bahkan, tempat tinggal sekelas apartemen dan pusat perbelanjaan sekelas mal.

"Kita sudah harus mulai berpikir ke arah sana. Berpikir seperti itu. Nantinya di atas Pasar Jaya ada rusun, atau apartemen dan mal. Dan buka 24 jam," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini saat membuka rapat dengan PD Pasar Jaya di Balai Kota Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Untuk mewujudkan impiannya, Ahok meminta kepada pengurus PD Pasar Jaya hal yang ia anggap paling sederhana, yaitu membenahi kebersihan WC umum pasar yang kumuh menjadi bersih seperti di pusat-pusat perbelanjaan.

"Yang paling sederrhana saja, toilet atau WC jangan kalah dari toilet mal. Kita harus mulai berpikir Pasar Jaya sebagai tujuan wisata," kata dia.


Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, jika konsep one stop living tidak bisa diterapkan karena pasar terlalu kecil, maka bisa dibangun lahan parkir di atas pasar yang tidak membutuhkan ruang sebesar rusun dan apartemen.

Selain membangun ruang di atas Pasar Jaya, kata Ahok, ia pun berencana memberdayakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) menjadi lapak pedagang kaki lima yang tertutup dan tertata rapi.

"Pasar Jaya bisa masuk ke bisnis perparkiran tidak? Bisa. Kalau Pasar Jaya lahannya sempit, mau bikin rusun enggak mungkin, bisa enggak dibikin parkir motor? Kita manfaatkan ruang udara. Jembatan, saya bilang Kadishub, saya ingin JPO tidak hanya JPO, tapi itu tempat jualan PKL. Kita lebarkan," papar mantan politisi Partai Gerindra ini.

Jajaran direksi PD Pasar Jaya sebelumnya memang sudah merumuskan rencana jangka panjang, dengan memadukan pasar dan rusunawa. Tujuannya sebagai solusi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, untuk mendapatkan tempat tinggal dalam kondisi ruang Ibu Kota yang sudah terbatas untuk hunian.

Konsep ini juga diyakini menjadi solusi tepat untuk penataan kota. Tahun depan, akan ada 12 pasar yang akan dibangun sebagai contoh pasar dengan rusunawa terpadu. Antara lain Pasar Rumput, Pasar Grogol, Pasar Blok G Tanah Abang, Pasar Minggu, Pasar Serdang, dan 7 pasar lainnya. (Rmn/Ado)