Liputan6.com, Jakarta - Pihak TNI melalui Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI MS Fadhilah mengaku pihaknya belum mengetahui jenis senjata yang digunakan anggota TNI ketika menembak tukang ojek di Cibinong, Jawa Barat, Selasa petang tadi.
"Sampai saat ini masih didalami. Belum diketahui apa jenis senjatanya, dan dari jarak berapa menembaknya. Sedang ditangani Subdenpom Cibinong," ucap Brigjen TNI MS Fadhilah kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (3/11/2015) malam.
Dalam kesempatan yang sama, pihak TNI juga menyampaikan penyesalan dan permintaan maafnya atas kejadian tersebut. TNI mengaku akan menindaklanjuti secara tegas dari segi hukum penanganan kasus tersebut.
Baca Juga
"Kami sangat menyesali kejadian ini dan meminta maaf kepada berbagai pihak, terutama kepada keluarga korban. Ini akan kami usut tuntas sesuai prosedur yang berlaku di tubuh TNI," lanjut Fadhilah.
Penembakan bermula ketika korban yang diketahui tukang ojek bernama Japra (40) terlibat saling serempet dengan anggota TNI dari kesatuan Intel Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) bernama Serda YY saat dirinya mengendarai mobil.
Karena diduga kesal atau marah, Serda YY pun meletuskan senjata apinya hingga menewaskan Japra, sang pengemudi ojek di dekat SPBU di Jalan Mayor O King, Cibinong, Jawa Barat.
Jenazah korban saat ini tengah berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi demi melengkapi data pemeriksaan. Hingga saat ini pihak TNI mengaku pemeriksaan masih berjalan terhadap Serda YY. (Ans/Mar)