Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani masih mengalami kegempaan dan letusan. Bahkan intensitas erupsi kini semakin tinggi.
Abu vulkanik dari erupsi anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, kini mengarah ke Jawa Timur. Akibatnya, Bandara Banyuwangi ditutup pada pada Rabu (4/11/2015).
"Bandara Banyuwangi ditutup per 08.30 WIB, pada 4 November 2015 karena sebaran abu vulkanik Gunung Rinjani," kata Kapuskom Kemenhub JA Barata di Jakarta.
Diperkirakan, hingga Kamis 5 November ada 3 bandara yang masih ditutup akibat erupsi anak Gunung Rinjani. "Sehingga diperkirakan sampai besok pagi ada 3 Bandara ditutup yaitu Ngurah Rai Bali, Selaparang Lombok (bukan Lombok Praya), dan Banyuwangi," tutup Brata.
Baca Juga
Pada Rabu pukul 02.45 WITA, Anak Gunung Rinjani ini kembali memuntahkan abu vulkanik. Sebaran abu ke arah Barat Daya hingga Barat Laut dari pusat letusan dengan kecepatan 10 knots, pada lapisan permukaan hingga ketinggian 14.000 kaki.
Sementara pada pagi hari tadi, letusan dari permukaan laut mencapai 3.800 meter dpal atau 1.500 meter dari puncak Gunung Barujari. Sedangkan tinggi puncak Gunung Barujari adalah 2.300 meter dpal. Kemudian, letusan dan amplitudo di posisi 40 milimeter.
"Condong asap mengarah ke Barat mengikuti arah angin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.
Menurut Sutopo, Gunung Rinjani memiliki 2 kerucut di bagian timur danau yaitu Gunung Barujari atau Gunung Tenga dengan ketinggian 2.376 m dpal, dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan dengan ketinggian 2.110 m dpal. PVMBG menetapkan nama dari gunung yang saat ini erupsi adalah Gunung Rinjani karena sesuai nomenklatur dari 127 gunung api di Indonesia. Gunung Barujari adalah salah satu kerucut atau anak dari Gunung Rinjani. (Mut)