Liputan6.com, Surabaya - Akibat meningkatnya aktivitas Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali kembali ditutup pada 4-5 November 2015. Akibatnya beberapa maskapai membatalkan penerbangan mereka.
Salah satunya, maskapai AirAsia yang harus membatalkan 11 jadwal perjalanan baik domestik maupun internasional hari ini, Rabu (4/11/2015).
Baca Juga
Menurut Corporate Communication Manager AirAsia Audrey Progastama Petriny, beberapa rute penerbangan domestik yang dibatalkan adalah Bali-Jakarta, Bali-Solo, Bali-Bandung, Bali-Surabaya dan Bali-Yogyakarta. Sedangkan rute penerbangan internasional yang telah dibatalkan adalah Bali-Kuala Lumpur, Bali-Singapura, Bali-Perth, Bali-Darwin, Bali-Melbourne, dan Bali-Bangkok.
Advertisement
Audrey menambahkan, AirAsia akan menginformasikan status penerbangan terkini kepada pelanggan yang terkena dampak melalui email terdaftar dan SMS.
Baca Juga
Sementara, pelanggan yang mengalami pembatalan penerbangan dapat memilih salah satu dari opsi. "Pengubahan jadwal penerbangan di rute yang sama paling lambat 7 hari dari jadwal keberangkatan semula tanpa dikenakan biaya tambahan," kata Audrey.
Atau dengan cara credit shell, yaitu deposit di AirAsia senilai harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lainnya dengan masa berlaku tiga bulan atau 90 hari.
Audrey juga menjelaskan bahwa pelanggan dapat melihat www.airasia.com dan media sosial AirAsia untuk informasi lebih lanjut. "Kami juga menyarankan pelanggan untuk memeriksa jadwal perjalanan melalui fitur 'Mengatur Pembelian Saya' di situs AirAsia sebelum menuju ke bandara," ujar Audrey.
Pada Rabu (4/11/2015) pukul 02.45 WITA, Anak Gunung Rinjani ini kembali memuntahkan abu vulkanik. Sebaran abu ke arah Barat Daya hingga Barat Laut dari pusat letusan dengan kecepatan 10 knots, pada lapisan permukaan hingga ketinggian 14.000 kaki.
Sementara pada pagi hari tadi, letusan dari permukaan laut mencapai 3.800 meter dpal atau 1.500 meter dari puncak Gunung Barujari. Sedangkan tinggi puncak Gunung Barujari adalah 2.300 meter dpal. Kemudian, letusan dan amplitudo di posisi 40 milimeter.
"Condong asap mengarah ke Barat mengikuti arah angin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.
Menurut Sutopo, Gunung Rinjani memiliki 2 kerucut di bagian timur danau yaitu Gunung Barujari atau Gunung Tenga dengan ketinggian 2.376 m dpal, dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan dengan ketinggian 2.110 m dpal. PVMBG menetapkan nama dari gunung yang saat ini erupsi adalah Gunung Rinjani karena sesuai nomenklatur dari 127 gunung api di Indonesia. Gunung Barujari adalah salah satu kerucut atau anak dari Gunung Rinjani. (Nil/Mut)