Liputan6.com, Jakarta - Sersan Dua Yoyok Hadi menembak tukang ojek di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Masyarakat mengecam tindakan Hadi yang melanggar hukum.
Salah satunya Anggota Komisi I TB Hasanuddin. Dia mengatakan penembakan terhadap Marsin Sarmani alias Japra di Jalan Mayor Oking, Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor itu merupakan tindakan sadis.
"Sadis hanya karena serempetan sedikit saja, bahkan tidak melukai pelaku tapi sampai hati langsung membidik kepalanya," ujar Hasanuddin lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu 4 November 2015.
Menurut dia, tindakan Hadi itu juga tidak terpuji, karena selama ini para perwira/pimpinan TNI selalu menekankan perlunya mendekat dengan rakyat. Sebab, TNI merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rakyat.
Advertisement
Sementara, lanjut politikus PDIP itu, tindakan Hadi berkebalikan dari arahan yang disampaikan para pemimpin TNI tersebut.
"Dia (pelaku) patut dihukum seberat-beratnya. Sebaliknya jajaran TNI juga harus segera melakukan evaluasi, mengapa hanya karena senggolan saja emosinya meledak tak terkendali dan langsung menembak. Biasanya seorang aparat Intel baik bintara maupun perwira pernah mengikuti pendidikan kejuruan Intel dan sudah lolos mengikuti test psikologi," kata dia.
Â
Baca Juga
TNI melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel (Arm) Robertson Ismail membenarkan pelaku penembakan yang menewaskan seorang pengemudi bernama Marsim Sarmani alias Japra di teritorinya, Cibinong, Jawa Barat, pukul 16.30 WIB, Selasa 3 November 2015 merupakan anggota TNI.
Anggota TNI itu bernama Serda Yoyok Hadi. Dia merupakan anggota Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). (Bob/Nil)