Liputan6.com, Denpasar - Erupsi Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat mengakibatkan transportasi udara di beberapa bandara di Indonesia terganggu bahkan ditutup. Seperti di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang ditutup sejak Selasa dan terus diperpanjang masa penutupannya hingga Jumat 6 November 2015. Pihak maskapai pun memberikan penggantian penerbangan di hari berikutnya.
General Manager Garuda Indonesia Bali, Syamsudin JS, menuturkan pihaknya tidak menanggung biaya hotel kepada penumpang yang batal terbang dengan alasan force majeure atau keadaan memaksa.
"Kami mengganti tiket untuk penerbangan selanjutnya atau reschedule. T‎api kami tidak menanggung biaya untuk menginap selama menunggu penerbangan selanjutnya," kata Syamsudin saat dihubungi Liputan6.com di Kuta, Kamis (5/11/2015).
Syamsudin mengaku, sejak bandara mulai ditutup karena debu vulkanik Gunung Barujari sejak Selasa 3 November‎ 2015, Garuda Indonesia setiap harinya membatalkan 52 penerbangan baik dari mancanegara maupun dalam negeri.
"Hari pertama ada 9 penerbangan, hari kedua 52 penerbangan dan hari ini 52 penerbangan dibatalkan. Total penerbangan yang batal dalam 3 hari ini 116 penerbangan," terang dia.
Gunung Barujari , anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) meletus dan dampak debu vulkaniknya mengganggu sejumlah transportasi udara di Indonesia. (Mvi/Yus)
Ngurah Rai Ditutup, Garuda Tak Ganti Penginapan Penumpang
Garuda Indonesia setiap harinya membatalkan 52 penerbangan baik dari mancanegara maupun dalam negeri.
Advertisement