Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPR dan Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung selama 1 jam itu disebutkan membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Hal itu diungkapkan Ketua DPR Setya Novanto usai pertemuan. Selain membahas APBN, para petinggi negara itu juga membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) ke sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga
"Kita ingin ngopi-ngopi bersama sambil membicarakan APBN dan juga yang berkaitan dengan penempatan PMN yang tentu ini menjadi perhatian kita bersama," kata Setya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Advertisement
Menurut Politisi Partai Golkar itu, pembahasan APBN yang dilakukan bersama Presiden Jokowi, untuk mencari jalan keluar demi kesejahteraan masyarakat dan kepentingan rakyat.
Baca Juga
"Kita perlu mengadakan suatu pembicaraan yang santai, sambil ngopi. Tentu ini hal-hal yang sangat penting. Kita saling mencari jalan keluar untuk tentunya lebih jauh," ucap dia.
Di samping itu, lanjut Setya, pertemuan dengan Jokowi juga mempunyai kepentingan pribadi. Yaitu menyerahkan undangan pernikahan anaknya yang akan berlangsung Desember mendatang.
"Saya menyampaikan undangan untuk masalah keluarga karena anak saya mau nikah, jadi itu," ucap dia.
Lalu, apakah dalam pertemuan itu juga disinggung mengenai rencana reshuffle (perombakan) kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini? Setya menjawab diplomatis.
"Kalau masalah reshuffle itu kan kewenangan Presiden, kita percayakan pada Presiden, kita DPR hanya menjalankan tugas dalam hal pengawasan, tentu kita memberikan informasi-informasi yang menjadi pertimbangan," pungkas Setya. (Ali/Sun)