Liputan6.com, Medan - Guna melayani kebutuhan transportasi angkutan umum, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang). BRT ini juga sekaligus sebagai salah satu upaya dalam menekan kemacetan lalu-lintas di Sumut.
Pengoperasian BRT Trans Mebidang ditandai dengan uji coba dan pelepasan BRT Trans Mebidang dari halaman kantor Gubernur Sumut, Kamis (5 November 2015).
Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, tahap awal BRT Trans Mebidang beroperasi sebanyak 30 armada, melayani penumpang koridor Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai.
"Bus ini sumbangan dari Kementerian Perhubungan dan dioperasikan oleh Perum Damri Kantor Cabang Medan. Ini angkutan massal yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan arus lalu-lintas," ujar Erry
Erry juga mengatakan, pengoperasian BRT Trans Mebidang sebagai salah satu upaya merespons melonjaknya kebutuhan transportasi akibat meningkatnya populasi penduduk dan perkembangan wilayah di kawasan Medan, Deliserdang, Binjai dan Karo.
"Satu sisi, pertumbuhan penduduk memberikan dampak positif bagi perkembangan wilayah pinggiran. Namun sisi lain, kondisi ini menuntut tersedianya sarana transportasi seiring pertumbuhan populasi penduduk dan pengembangan wilayah pemukiman," ujar Erry.
Komuter Sumut
Potensi komuter di kawasan Mebidang mencapai lebih dari 600 ribu orang tiap hari. Sebanyak 56,6% di antaranya mengunakan sepeda motor, 19,3% mobil pribadi dan sisanya 20,6% pengguna angkutan umum.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Sumut Anthony Siahaan mengatakan, untuk sementara BRT Trans Mebidang masih melayani dua rute dua yakni Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai.
"Total armada yang tersedia saat ini masih 30 bus. Selanjutnya, kita terus mengembangkan tujuh koridor lainnya agar segera beroperasi. Keseluruhan koridor nantinya akan membentuk jaringan pelayanan angkutan massal yang bisa mengurangi kemacetan," jelas Anthony.
Guna mendukung BRT Trans Mebidang, telah tersedia 12 halte di Deliserdang, 8 di Binjai dan 18 di Kota Medan, baik pembangunan yang baru maupun revitalisasi yang lama. (Sun/Ans)