Sukses

Penumpang Batik Air Tak Tahu Pesawatnya Tergelincir

Saat mendarat kondisi lampu di dalam pesawat mati.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pesawat Batik Air yang tergelincir di runway Bandara Adisutjipto Yogyakarta sore tadi. Saat itu ada 161 penumpang di pesawat tersebut. Namun, ternyata tidak semua penumpang mengetahui dan sadar dengan kecelakaan yang terjadi.

Soewarno Hasan Bahri (64), penumpang Batik Air mengatakan, saat itu dirinya hanya mendengar suara 'grek' saja. Ia mengaku selama penerbangan dalam kondisi yang bagus. Hanya saja saat mendarat dia mengaku sempat mendengar suara 'grek' beberapa kali.

"Posisi duduk saya di kursi 33C belakang sendiri. Semuanya normal, hanya saya dengar suara "greg...greg". Tapi tidak tahu kalau tergelincir, mungkin penumpang yang di depan yang melihat," ucap Soewarno di Yogyakarta, Jumat (6/11/2015).

Hasan juga menceritakan, saat mendarat kondisi lampu di dalam pesawat mati. Semuanya masih mengira kondisi pesawat masih aman. Ia baru mengetahui pesawat tergelincir setelah penumpang di sebelah nya melihat keluar dari kaca pesawat. Lalu melihat petugas berlarian mendekat pesawat.

"Penumpang di samping saya tidak ada yang panik. Hanya lampu mati. Sebelah saya melihat petugas berlarian, dia bilang pesawat tergelincir," kata Hasan.

Baca Juga


Usai mengetahui ada kecelakaan, Soewarno akhirnya langsung turun melalui pintu darurat pesawat. Lalu semua penumpang dibawa ke Terminal B Bandara Adisutjipto. "Kami dibawa ke terminal B Internasional. Diberi minum oleh petugas," ujar Hasan.

Marni (55), warga Jogobayan Sorogenen, Sleman yang tinggal tak jauh dari bandara mengaku mendengar suara seperti ban meletus. Namun ia tidak mengetahui jika suara itu berasal dari pesawat itu.

"Suara seperti ban meletus gitu, saya lihat keluar pesawat sudah seperti itu. Tapi tidak tahu itu suara dari ban pesawat atau bukan. Sekitar jam 15.00 WIB. Waktu itu hujan," ujar Marni. (Ron/Ali)

Video Terkini