Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso ancam menyita diskotek sekaligus asetnya bila terbukti menjadi sarang narkoba.
"Jikalau nanti kita temukan di diskotek itu tidak ikut serta mencegah peredaran di tempatnya, berarti dia memfasilitasi atau membiarkan. Itu artinya dia ikut kerja sama dengan bandar-bandar narkoba," tegas mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri ini di Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Bila demikian, maka pihaknya tidak akan segan menindak atau memproses hukum temuan tersebut sebagaimana diatur di Pasal 55 dan 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), tentang turut serta dalam melakukan tindak pidana. Bahkan, penyidik juga akan menerapkan pasal pencucian uang.
"Sanksinya kita masukan Pasal 55 dan Pasal 56 (KUHP), turut serta atau memfasilitasi. Dan kita sita diskotek itu sebagai TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang). Disita untuk negara," ujar dia.
Guna menekan maraknya peredaran narkotika, BNN akan menggandeng beberapa pihak terkait untuk menggelar razia. ‎Razia, kata Buwas, terutama menyasar tempat-tempat hiburan malam. (Dry/Ali)
Buwas Ancam Sita Diskotek yang Jadi Sarang Narkoba
BNN akan menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang dan menyita aset bagi diskotek yang terbukti menjadi sarang narkoba
Advertisement