Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Edy Sutiarto mengatakan, kebakaran lahan di kawasan Gunung Merapi mencapai ratusan hektare (ha). Di Magelang, yang meliputi Srumbung dan Dukuh, kebakaran mencapai 78 ha, sementara di Boyolali mencapai 23 ha.
"Cukup luas cakupan kebakarannya. Semua sudah bisa dipadamkan, jadi 78 hektare di Magelang dan 23 hektare di Boyolali," Kata Edy, Jumat 6 November 2015.
Edy mengatakan, kebakaran di Gunung Merapi berimbas pada ekosistem di TNGM. Kebakaran membuat pohon endemik ikut terbakar, di antaranya Puspa (achima walichii), Berasan (tarennoidea wallichii) dan Pinus. Pihaknya berencana menanam kembali pohon yang terdampak kebakaran tahun depan.
"Pohon untuk restorasi yang memiliki ketinggian 1 hingga 2 meter juga ikut terbakar. Untuk Kecamatan Dukuh itu dominan pinus yang terbakar karena dulu dikelola Perum Perhutani," kata dia.
Baca Juga
Tidak hanya tumbuhan, sejumlah hewan penghuni Gunung Merapi juga banyak yang menjadi korban saat kebakaran 1 November lalu. Sejumlah hewan, seperti Musang, kijang, burung pergi dari kawasan ini.
"Banyak yang pergi utamanya burung, saat terbakar mereka pergi. Namun ada yang ikut terbakar karena kembali ke sarang saat akan menyelamatkan anaknya. Sampai sejauh ini hewan yang memiliki tubuh besar belum ada data yang terbakar, kalau yang kecil-kecil kemungkinan iya," pungkas Edy. (Ron/Sun)*