Sukses

Polisi: Direktur BP Batam Tinggalkan Pesan Sebelum Gabung ISIS

Polisi mengatakan, Djoko mengirimkan pesan elektronik atau email kepada perusahaanya.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho, diduga telah bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Sebelum diketahui bergabung dengan ISIS, Djoko sempat mengajukan cuti namun pada 1 September 2015. Namun dia tak kembali hingga kini.

"Sebetulnya cutinya sampai tanggal 1 September tetapi sampai hari ini tidak kembali," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Charliyan di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Selain itu, ucap Anton, Djoko juga mengirimkan pesan elektronik atau email kepada perusahaanya yang menyatakan bahwa dirinya telah bergabung dengan ISIS.

"Yang bersangkutan mengirimkan pesan kepada atasannya lagi bahwa tolong disampaikan kepada orang tua saya (Djoko) bahwa saya akan berhijrah dan akan bergabung dengan Daullah Islam atau ISIS. Jadi sampai sekarang belum kembali," sambung Anton.

Anton menambahkan, hingga kini polisi masih menyelidiki dan mengorek informasi terkait bergabungnya Djoko ke ISIS. Hal ini guna mengetahui apakah ada seseorang yang mempengaruhi Djoko meninggalkan tanah air dan bergabung dengan ISIS.


"Tentu saja kita pun juga mengecek data-data dan mengecek komunikasi dan informasi serta siapa yang mempengaruhi sehingga yang bersangkutan pergi," ucap Anton.

Sebelumnya, pada Agustus 2015, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho tiba-tiba menghilang. Keluarganya pun tidak mengetahui keberadaan Dwi Djoko yang meninggalkan Indonesia karena berangkat umrah.

Segala bentuk komunikasi dengan Dwi Djoko juga sudah terputus. Dari media sosial yang ditelusuri, kuat dugaan pejabat BP Batam ini ikut bergabung kelompok radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS).

Djoko bersama istri dan anak-anaknya dilaporkan diduga telah bergabung dengan kelompok ISIS melalui Turki.

Staf Ahli Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Wawan Purwanto mengatakan, pihaknya masih terus menyelidiki bukti-bukti keterlibatan Djoko dengan ISIS.

"Masih perlu dikonfirmasi, belum fix. Masih diperkuat oleh bukti-bukti dan saksi-saksi lainnya," kata Wawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 7 November 2015 lalu. (Nil/Mut)