Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda Suku Anak Dalam (SAD) M Firman Haryanto dinyatakan lulus calon Tamtama TNI. Pemuda 18 tahun asal Kabupaten Muarojambi ini merupakan putra SAD pertama yang dinyatakan lolos TNI setelah serangkaian tes di Kodam II/ Sriwijaya Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
Danrem 042/Garuda Putih, Kolonel (Inf) Makmur menyatakan, SAD menjadi prioritas karena selama ini kerap di eksploitasi tanpa ingin meningkatkan kehidupannya.
"Tapi ini tidak ada perlakuan istimewa, ini murni ada yang benar-benar mampu. Hasil tesnya pun bagus," ujar Makmur di Jambi, Selasa 10 November 2015.
Makmur juga mengungkapkan, selama ini baru 1 orang SAD Jambi yang dinyatakan lulus tes TNI. Untuk selanjutnya akan mengikuti pelatihan di Kabupaten Lahat, Sumsel mulai 13 November 2015 mendatang.
Ia menyebutkan, selain Firman ada 5 orang lagi yang dipersiapkan untuk mengikuti tes. "Jadi sebelum tes kita persiapkan dulu, terutama kesehatan mereka," kata Makmur.
Saat ditemui di Makorem 042 mengatakan, pada saat akan tes Firman mengaku selain dirinya ada 4 orang SAD yang ikut mendaftar. Namun, hanya dirinya yang dinyatakan lulus. Ia kemudian akan mengikuti pendidikan selama 8 bulan di Kabupaten Lahat, Sumsel.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku hanya lulusan SMPN 36 Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.
Firman kelahiran 25 April 1997 ini merupakan anak asli SAD dari Kelompok Tumenggung Depati Jaring. Ia mengaku selama ini tinggal bersama orangtuanya tidak di daerah pedalaman, melainkan sudah bersama warga lainnya di kawasan transmigrasi di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.
Meski hanya tamatan SMP, ia dari kecil bercita-cita ingin menjadi TNI untuk membela negara. Bahkan ia mengaku ingin mengenakan baret merah sebagai anggota Kopassus.
"Awalnya saya mendapat informasi dari paman saya, jika akan ada penerimaan TNI. Kemudian saya mempersiapkan diri dan mendaftar. Alhamdulillah lolos setelah mengikuti enam tahap seleksi," jelas Firman.
Ia juga sangat bersyukur, cita-citanya menjadi anggota TNI bisa terwujud berkat keluarga dan kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya yang sehari-hari bekerja sebagai petani sawit juga akan menggelar syukuran sederhana. "Syukurannya cuma yasinan," kata Dia.
Dihubungi terpisah, Manajer Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Rudi Syaf menyatakan, jika M Firman Haryanto adalah warga SAD dari Suku Bathin IX.
"Itu (M Firman Haryanto) dari Suku Bathin IX, bukan Orang Rimba," ujar Rudi melalui pesan singkat pada Liputan6.com.
Menurut Rudi, penyebutan Suku Anak Dalam bisa menyesatkan karena penyebutan SAD adalah penyeragaman nama-nama suku yang berbeda di Provinsi Jambi. (Dms/Ans)