Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 2 warga Pekanbaru, Riau, yang diduga pengikut jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dipulangkan Polresta Pekanbaru ke rumahnya. Pemulangan disaksikan ketua RT setempat.
"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, keduanya kemudian dikembalikan ke keluarganya dengan disaksikan oleh ketua RT setempat," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKB Sugeng Putut Wicaksono, Selasa (10/11/2015) petang.
Menurut dia, pengembalian ini dilakukan karena polisi yakin kedua warga berinisial FR dan RS itu dapat dibina oleh keluarga.
"Tapi kita tetap memberikan pembinaan bekerja sama dengan semua pihak untuk menyadarkan keduanya," ujar Putut.
Pemeriksaan sementara, ujar Putut, keduanya aktif dalam kegiatan keagamaan dan bergabung ISIS pada 2007 dan 2011. Keduanya mulai rajin berselancar di dunia maya untuk mencari tahu informasi tentang ISIS.
"Hingga akhirnya mereka berkenalan dengan seseorang yang saat itu berada di Suriah di jejaring sosial Facebook," ujar Putut.
Dari jejaring sosial tersebut, keduanya intens berkomunikasi dengan orang itu.
"Mereka saling share video terkait kehidupan di Suriah. Dijanjikan di sana dapat hidup layak dan diberikan tempat tinggal serta gaji," ujar Putut.
Baca Juga
Sebelumnya, kedua warga Pekanbaru ini diamankan polisi Singapura karena dokumen yang dibawa saat itu dicurigai petugas.
"Keduanya berangkat ke Singapura pada 5 November 2015. Saat diinterogasi, keduanya mengaku hendak ke Turki. Atas kecurigaan tersebut keduanya dideportasi," ujar Putut.
Polisi Singapura awalnya mendeportasi kedua warga Pekanbaru itu ke Batam, Kepulauan Riau. Selanjutnya Polda Kepri menyerahkan ke Polresta Pekanbaru. (Bob/Ron)**