Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok berharap masyarakat berpartisipasi untuk mengelola sampah. Salah satunya dengan memperbanyak bank sampah. Sebab saat ini hanya ada 3 pengelola di setiap bank sampah.
"Ini akan menolong pemuda yang belum dapat pekerjaan. Karena mengolah sampah bukan penghinaan atau sesuatu yang menghina, tapi dapat menghasilkan gaji," kata Ahok dalam acara Apresiasi Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015, di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Ahok mengatakan, dengan adanya bank sampah masyarakat bisa berperan memilah sampah organik dan anorganik. Namun, ada kendala lain untuk mengelola sampah, yaitu terbatasnya lahan untuk membangun bank sampah.
Baca Juga
"Kesulitan pertama itu lokasi. Kami belikan tanah di kelurahan untuk bank sampah dan tetap meminjamkan nama Pemprov DKI," tambah Ahok.
Ahok juga meminta Dinas Kebersihan untuk mengirim truk sampah dan alat berat untuk mengangkut sampah dari bank sampah. Tak hanya itu, Ahok juga meminta agar Dinas Kebersihan mengkaji bank sampah itu.
"Saya minta Pak Isnawa (Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji) mengkaji itu," ujar Ahok.
Sementara, ‎Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, jumlah bank sampah di Jakarta hanya 234. Bila dibandingkan, dengan jumlah RW di Jakarta sangat timpang.
"Padahal bank sampah bisa mengurangi sumber sampah hingga 50%. Sekarang volume sampah yang dikirim ke Bantar Gebang sekitar 6.700 meter kubik. Dengan bank sampah, saya kira pasti berkurang," ungkap Isnawa. (Nil/Mut)