Sukses

Ahok: Jangan Anggap Remeh PNS Jakarta

Karena banyak PNS yang gigih bekerja, Pemprov akan kelola sendiri sampah DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Pemprov DKI Jakarta memutus kontrak kerja sama dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, PT Godang Tua Jaya, menuai kontroversi. Sebagian kalangan ragu, Pemprov DKI bisa mengelola sendiri sampahnya.

Namun keraguan ini ditepis Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaha Purnama. Gubernur yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, meski ada oknum PNS yang malas bekerja, tapi banyak juga PNS yang gigih bekerja.

"Enggak usah terlalu menganggap remeh PNS di DKI, banyak yang bagus kok. Dari dulu puluhan tahun, semua sungai di DKI bayar swasta karena mumpuni, semua sungai penuh sampah enggak? Sekarang yang kerjain siapa? PNS, pekerja harian lepas. Lebih bersih enggak sungai? Lebih bersih kok. Jadi ggak usah suuzon, nuduh yang enggak-enggak," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/11/2015).


Kinerja PNS yang baik ini, ucap Ahok, dapat dilihat saat ini. Saat masih ditangani swasta, sungai di Jakarta masih penuh sampah, sampah tidak terangkut dengan baik, saluran air juga tidak kunjung baik. Padahal anggaran yang disiapkan tidak sedikit, tapi hasilnya tidak banyak perubahan.

"Saya sudah putuskan, kayak pemeliharaan sungai, sampah itu kan rutin termasuk taman itu tidak boleh lagi ke pihak ketiga. Kita lebih baik langsung kontrak individu ke pegawai-pegawai. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi juga, sama kayak PPSU kan tiap kelurahan ada 47 pegawai lebih bersih, ada taman," jelas Ahok.

Untuk pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang, Ahok memastikan akan mengelola sendiri. Untuk di Jakarta dia sudah menunjuk BUMD PT Jakarta Propertindo untuk membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, dan tidak akan melibatkan pihak asing.

"Enggak ada (asing), kita akan kerjain sendiri, swakelola," tegas Ahok. (Sun)