Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak hadir dalam pertemuan partai pendukung pemerintah dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Lantas, apa alasan partai berlambang matahari itu tak nampak di Istana?
"Ini yang semalam itu partai-partai yang ada wakilnya saja di pemerintahan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
JK menjelaskan, pertemuan kemarin malam adalah pertemuan rutin. Pemerintah perlu mendapat masukan dari partai-partai pendukungnya untuk menghadapi masalah nasional.
Advertisement
"Pertemuan partai pendukung pemerintah dengan presiden dan saya itu rutin, karena bagaimana pun pemerintah didukung partai-partai yang harus konsultasi. Itu biasa di mana pun di dunia, itu rutin seperti itu," tegas dia.
Baca Juga
"Banyak hal dibicarakan. Masalah ekonomi nasional, bagaimana internasional, bagaimana presiden mau ke Istanbul, bagaimana saya mau ke Manila, bagaimana ASEAN, jadi diskusi. Kan kita butuh saran dari pimpinan partai," tambah JK.
Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya Romarhumuziy sebelumnya menuturkan pertemuan presiden, wakil presiden, dan partai pendukung pemerintah berlangsung dari pukul 18.30 WIB hingga pukul 21.10 WIB. Ada 3 fokus pembicaraan dalam pertemuan tertutup itu.
"Pertama, konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat tadi disepakati diubah namanya menjadi Partai-Partai Pendukung Pemerintah," ujar pria yang akrab disapa Romi.
Kedua, lanjut Romi, partai-partai pendukung pemerintah memberikan dukungan penuh untuk mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan hasil dari sejumlah paket kebijakan ekonomi.
"Ketiga, hal-hal terkait kinerja parlemen antara lain membahas beberapa pansus, baik pansus perundang-undangan maupun pengawasan," tandas Romi. (Ali/Mut)